Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kisah Anak Muda Perajin Pigura, Membangun Pasar Online dari Nol, Kini Jadi Penopang Banyak Orang

Adalah Lukmanul Hakim di Kartasura yang menekuni pasar online didukung perusahaan logistik memadai sehingga usahanya meroket.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Asep Abdullah
Lukmanul Hakim tengah mengemas paketan untuk SiCepat Ekspres di Edy Pigura Solo di Perumahan Citra Guanan E14, Dusun I, Dusun Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Suara alat flexi gun (alat tembak) dan miter saw (gergaji saku) terdengar beriringan, memunculkan nada-nada berirama yang seimbang.

Satu persatu hasil karya dihasilkan dari tangan perajin di Edy Pigura Solo di Perumahan Citra Guanan E14, Dusun I, Dusun Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Terlihat ada yang tengah memotong, mendesain pigura hingga mengemas barang di dalam kardus yang kemudian dilapisi kayu sebagai pengaman.

“Seperti ini setiap hari,” tutur pemilik Lukmanul Hakim kepada TribunSolo.com, Rabu (14/2/2022).

Menurut pria 31 tahun itu, perjalanan UMKM pigura itu mengalami lika-liku dari zaman serba manual hingga pindah dari tempat satu ke tempat lain seperti halnya pedagang kaki lima (PKL).

Berbagai jenis karya di Edy Pigura Solo di Perumahan Citra Guanan E14, Dusun I, Dusun Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Berbagai jenis karya di Edy Pigura Solo di Perumahan Citra Guanan E14, Dusun I, Dusun Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. (TribunSolo.com/Istimewa)

Mengingat usaha yang awalnya ditangani ayahnya belasan tahun lalu, dulu masih ‘tradisional’ dan menunggu orang membeli secara tatap muka sehingga harus dijajakan di pinggir jalan.

“Ya orang jualan biasa, bahkan gelar lapak di jalanan (PKL-an),” aku dia mengenangnya.

Namun melihat masifnya digitalisasi dan pasar online yang menjamur beberapa tahun ini, dia lantas menangkap peluang sekira 2019 silam.

Bersama sang istri, dia bekerjasama membangun pasar online melalui WhatsApp (WA), Instagram, Facebook (FB) hingga marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan Lazada.

Istrinya bahkan menghentikan jualan onlinenya dengan barang lain, demi membuat pigura hasil karya suaminya berkembang pesat.

Tak hanya berbagai pigura kekinian yang dijual, kini ada vanity mirror yang sering digunakan untuk konten TikTok dan rias, perlengkapan mahar atau seserahan pernikahan dengan jenis susuai keinginan kostumer hingga kaligrafi.

Selain itu ada lukisan, sudut ressin hantaran, kaca standing cermin, packing kayu cermin bahkan juga tak mau ketinggalan melayani cetak foto lengkap dengan pigura.

Baca juga: BLT UMKM Rp 600 Ribu Akan Segera Cair Tahun 2022, Simak Kriteria Penerima hingga Syarat Pencairan

Baca juga: Dongkrak UMKM di Solo, Wali Kota Gibran Minta Biaya Antar di Perusahaan Aplikasi Makanan Dikurangi

Hasil kerja kerasnya menangkap peluang online pun membuahkan hasil, di mana per hari ini khusus Shopee saja sudah memiliki 1.700 followers atau pengikut yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kini, dia tak usah pusing-pusing lagi menjajakan hasil karyanya dari tempat satu ke tempat lain seperti ayahnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved