Berita Solo Terbaru
Polemik Kenaikan Service Charge PGS, Pemkot Solo Bakal Mediasi Pedagang dan Manajemen
Pedagang Pusat Grosir Solo (PGS) ternyata tak sekedar menyuarakan penolakan kenaikan service charge.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Ryantono Puji Santoso
Aksi protes dilakukan dengan melakukan jalan kaki ke Balai Kota Solo sembari membawa banner bertuliskan 'Kami Para Pedagang PGS Menolak Kenaikan Service Charge'.
Di bawahnya kemudian tertulis 'Dengarlah Wahai Penguasa Jeritan Kami Pedagang PGS, Penuhi Janjimu Wahai Manajemen PGS'.
Baca juga: Kebut Vaksinasi, Ratusan Pedagang di PGS Solo Terima Vaksin Covid-19 Dosis Kedua
Baca juga: Senyum Sumringah Pedagang PGS, Kini Jualan Mulai Naik 50 Persen, karena Lebaran Tahun Lalu Zonk
Karena protokol kesehatan yang ketat, peserta aksi yang protes dan berjalan kaki ke Balai Kota Solo hanya dibatasi 20 orang.
Mereka juga dikawal oleh sejumlah Satpol PP dan Kapolsek Pasar Kliwon AKP Achmad Riedwan Prevoost.
Sesampainya disana, mereka berniat menemui Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa. Namun audiensi akhirnya diterima oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heru Sunardi.
Ditemui TribunSolo.com, Cahyo Sasongko (42), salah satu pedagang PGS dan pemilik toko Kapal Pesiar Fashion Group, mengatakan tak ada ruang diskusi dalam kenaikan service charge.
Baca juga: Terima Keluhan Pedagang PGS, Penantang Gibran Bandingkan Kondisi saat Era Jokowi Jadi Wali Kota Solo
Service charge sendiri disebut Cahyo meliputi biaya pemeliharaan, keamanan dan promosi.
"Pada dasarnya service charge mau dinaikkan dari Rp57.500 per meter per bulan dan ditetapkan jadi Rp80.000," ujar Cahyo, di Balai Kota Solo, Rabu (9/3/2022).
"Ketika kita menyampaikan penolakan, kemudian menemui mereka dan menawar di angka Rp70 ribu pun atas nama individu, owner menolak. Dengan simpelnya mengatakan menutup ruang diskusi dengan kita mengenai kenaikan service charge," tambahnya.
Menurutnya, pertimbangan manajemen melakukan kenaikan service charge ini adalah kesulitan keuangan, istilahnya nombok atau tidak menutup di budget.
Para pedagang PGS menyayangkan kenaikan biaya pemeliharaan yang terlampau tajam dan tak ada sosialisasi terlebih dahulu.
Baca juga: Terima Keluhan Pedagang PGS, Penantang Gibran Bandingkan Kondisi saat Era Jokowi Jadi Wali Kota Solo
Cahyo mencontohkan dengan service charge seharga Rp57.500 per meter saja, dirinya harus mengeluarkan sekira Rp2,7 juta per bulannya.
Itu pun belum termasuk biaya listrik hingga biaya sewa kios atau toko di PGS.
"Kalau saya kalkulasi nanti naik jadi (saya harus bayar) Rp4 juta per bulan. Naiknya per Maret 2022, jadi sudah ada edarannya," jelasnya.
Cahyo mengklaim bahwa semua pedagang PGS tak setuju dengan kenaikan service charge ini. Penolakan Cahyo pun diperlihatkan dengan menuliskan kata 'NO' di bagian dahi.