Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Merapi Keluarkan Awan Panas, Hujan Abu Landa 2 Desa di Boyolali: Dengar Suara Kritik-kritik di Atap

Awan Panas Guguran (APG) Merapi secara beruntun terjadi tadi malam. Sejak pukul 23.18 hingga 02.07 WIB tercatat 11 kali Merapi memuntahkan materialnya

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Dok BPPTKG
Penampakan guguran awan panas Gunung Merapi pada Minggu (9/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Awan Panas Guguran (APG) Merapi secara beruntun terjadi tadi malam.

Sejak pukul 23.18 hingga 02.07 WIB tercatat 11 kali Merapi memuntahkan materialnya.

Lontaran material terjauh sampai menyentuh 5 kilometer dari puncak Merapi ke tenggara.

Hembusan angin yang mengarah ke barat laut menjadikan sebagian wilayah Selo, Boyolali diguyur hujan abu vulkanik yang cukup tebal.

Sekretaris Desa ( Sekdes) Tlogolele, Neigen Actah Edi Nur Saputra mengatakan sesaat setelah terjadinya APG ke-4, abu vulkanik dari Merapi mulai mengguyur wilayah permukiman warga di Desa Tlogolele.

Dua dukuh di desa paling atas itu sempat diguyur hujan abu yang cukup lumayan deras.

"Semalam 23.45 Tlogomulyo dan Tlogolele hujan yang cukup deras. Bahkan terdengar suara kritik-kritik dari atas genting rumah," kata Neigen yang juga ketua Tim Siaga Desa Tlogolele, saat dihubungi TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022).

Melihat kondisi yang terjadi di wilayahnya, dia tak bisa tenang.

Tengah malam itu juga, Neigen kemudian patroli dengan menyambagi warga.

Baca juga: 2 Jam Lebih, Gunung Merapi Muntahkan 11 Kali Material, Lontaran Ada yang Sampai 5 KM dari Puncak

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sejauh 5 Kilometer, 60 Warga di Klaten Mengungsi

Sambang warga yang dilakukan hingga mencapai Dukuh Stabelan yang merupakan dukuh paling tinggi.

Dukuh itu paling dekat dengan puncak Merapi. Jaraknya hanya sekira 3 kilometer.

"Tetapi hujan abunya berbeda (tidak sebesar) dengan yang di Dukuh Tlogomulyo dan Tlogolele. Disana justru lebih tipis," ujarnya.

Meski begitu Neigen tetap stand by di Stabelan.

Tidak ada kecemasan yang terjadi di Dukuh Stabelan, meski Merapi terus mengeluarkan APG.

"Masyarakat tidak ada yang panik. Masyarakat juga diluar rumah membuat api unggun," jelasnya.

Hingga akhirnya hujan abu tipis kembali terjadi, setelah terjadinya APG Merapi.

"Pagi ini Alhamdulillah kita diberikan hujan air . Semoga abunya bisa hilang. Untuk masyarakat semua masih kondusif dan pagi ini masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti biasa," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved