Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jumenengan Mangkunegara X

Jumenengan Mangkunegara X Digelar Sabtu Pahing, Ini Maknanya Kata Ahli Penanggalan Jawa

Penobatan sang raja baru Mangkunegaran tersebut digelar bertepatan dengan hari Sabtu Pahing dalam penanggalan Jawa. 

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com
Putra KGPAA Mangkunegara IX, GPH Paundrakarna Sukma Putra, dan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jumenengan Raja Mangkunegara X rencananya akan digelar pada Sabtu (12/3/2022) mendatang. 

Pada hari tersebut, GPH Bhre Cakrahutomo akan diangkat sebagai Raja Mangkunegara X menggantikan ayahnya, Raja Mangkunegara IX yang wafat pada Jumat (13/8/2021) lalu.

Baca juga: Update Jumenengan Raja Mangkunegaran X : Persiapan Sudah 75 Persen, Undangan Khusus Hanya 300 Orang

Penobatan sang raja baru Mangkunegaran tersebut digelar bertepatan dengan hari Sabtu Pahing dalam penanggalan Jawa. 

Lantas, apakah Sabtu Pahing termasuk hari baik untuk menggelar jumenengan atau upacara penobatan raja? 

Ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo, Ki Totok Yasmiran mengatakan jika pada dasarnya Sabtu Pahing adalah hari yang baik untuk menggelar acara. 

"Sabtu Pahing termasuk hari baik, karena hari sabtu pahing itu untuk apa saja baik, misalnya untuk menggelar pernikahan atau bahkan jumenengan," ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022). 

Menurutnya, dalam karakter hari Sabtu Pahing dalam penanggalan Jawa terdapat sifat satria wibawa. 

Satria wibawa memiliki arti biasanya dihormati orang, karena kemuliaannya dan keluhurannya. 

Namun, dalam karakter hari Sabtu Pahing juga terdapat sifat laku ing geni. 

Geni dalam bahasa Jawa berarti api, yang bisa diartikan panas, sehingga bisa memiliki arti cenderung emosi dan cepat naik pitam, namun juga celat luruh, sehingga dapat dikendalikan. 

Api juga bisa diartikan sebagai sifat pemberani. 

"Sabtu pahing sifatnya rahayu, samubarang karya lelungana nemu selamet, artinya seperti orang bepergian dia akan menemukan selamat," jelasnya. 

Pelaksanaan jumenengan pada siang hari juga dinilai tepat, karena berada pada interval waktu yang sangat baik. 

"Jadi adanya interval waktu yang sangat baik, disekitar pukul 08.24 sampai 10.48 itu sangat baik," ujarnya. 

"Alasannya karena selamat dan rezeki, intinya sabtu pahing ini baiklah untuk jumenengan," tambahnya. 

Ki Totok menuturkan tidak ada hal yang perlu diwaspadai ketika menggelar jumenengan pada hari Sabtu Pahing. 

Menurutnya, ketika hari penting kerajaan seperti jumenengan sudah dipilih dan dipikirkan dengan matang-matang oleh pihak keraton. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved