Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Temuan Kompolnas, Usai Tanyai Saksi dan Cek Lokasi Tewasnya Dokter S Terduga Teroris di Sukoharjo

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendatangi Kabupaten Sukoharjo terkait pro kontra tewasnya dokter terduga teroris.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Humas Polres
Sekretaris Kompolnas, Benny Jozua Mamoto saat ditemui di Mapolres Sukoharjo. 

Pasalnya, saat itu anggota yang menaiki belakang mobil tersangka dengan kondisi mobil yang digoyang-goyang, anggota masih bisa melepaskan tembakan peringatan.

"Kemudian juga masih bisa bagaimana melumpuhkan. Sekali lagi melumpuhkan. Karena kalau ingin menembak kepala bisa, tapi tidak. Itu lewat samping dan berisiko jatuh," tegas dia.

"Akhirnya bisa dilakukan tembakan untuk melumpuhkan. Tidak di bagian kepala, bagian tangan, lengan, punggung dan pinggang. Jadi tidaj dialamatkan ke bagian fatal," tandas dia.

IDI Datangi Mapolres

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sukoharjo, mendatangi Mapolres Sukoharjo, Sabtu (12/3/2022).

Di sana, IDI bertemu langsung dengan Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugraha Setyawan dan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqusudy.

Menurut Ketua IDI Sukoharjo Arif Budi Satria, kedatangan IDI untuk meminta penjelasan kasus terorisme, yang melibatkan tersangka seorang dokter berinisial S (54) warga Sukoharjo.

Pasalnya, perwakilan IDI Sukoharjo sempat mendatangi rumah duka, dan bertemu langsung dengan pihak keluarga Su.

"IDI hanya fokus pada profesi, kasusnya kami serahkan kepada pihak berwenang," katanya kepada TribunSolo.com.

"Kami lebih membahas kesisi humanisme dan kemanusian, seperti keluarga S," imbuhnya.

Kedatangan IDI ke rumah duka sendiri sebagai aksi kemanusiaan.

Sebab, rekan sejawat meraka ada yang telah meninggal dunia, tanpa ada embel-embel kasus terorisme yang menjerat S.

Dia mengatakan, jaringan terorisme ini tidak ada sangkutpautnya dengan profesi.

Sebab, apapun profesinya, tak menutup kemungkinan terdoktrin oleh paham radikalisme.

"Dari pihak kepolisian menegaskan bukan karena profesi dokter," ucapnya.

Baca juga: Soal Penangkapan Dokter Tersangka Teroris di Sukoharjo, Pengamat: Jamaah Islamiyah Ubah Strategi

Baca juga: Dokter S Ditembak Mati Densus 88, Begini Reaksi Warga Sekitar Lokasi Praktiknya di Solo

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved