Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Simulasi Demo Pembagian BLT di Wonogiri: Massa Ricuh Sampai Bakar Ban, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Puluhan warga Wonogiri melakukan aksi unjuk rasa di wilayah Kelurahan Wuryorejo pada Rabu (23/3/2022).

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Dok Polres Wonogiri
Simulasi penanganan anarkis dan rusuh massa yang digelar Polres Wonogiri pada Rabu (23/3/2022) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Puluhan warga Wonogiri melakukan aksi unjuk rasa di wilayah Kelurahan Wuryorejo pada Rabu (23/3/2022).

Aksi unjuk rasa tersebut digelar karena sejumlah warga menilai pembagian bantuan langsung tunai (BLT) di desa mereka tidak merata.

Mereka juga menuntut agar ketua RT diberhentikan dari jabatan karena muncul permasalahan dalam pembagian BLT di wilayah mereka.

Akibatnya, ratusan personel polisi disiagakan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa. Termasuk juga tim negosiator yang akan memfasilitasi untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah kabupaten.

Negosiasi pun malah berjalan alot dan tidak menemui titik terang. Massa kemudian malah terpancing amarahnya dan mendesak personil polisi yang bertugas, diduga ada provokator yang menyusup.

Setelahnya, situasi semakin tak terkendali, massa bahkan juga membakar ban maupun bom asap dan terus bersitegang dengan kepolisian dengan melempar botol dan benda lain.

Baca juga: Potret Pembakaran Barang Bukti Kejahatan Wonogiri : Ada Sabu-sabu & Obat Bikin Generasi Muda Rusak

Baca juga: Cabuk Wijen Khas Wonogiri, Kuliner Legendaris yang Wajib Dinikmati: Warnanya Hitam Pekat

Polisi akhirnya memutuskan untuk menembakkan gas air mata untuk memcah konsentrasi massa. Bahkan ada seorang warga yang terluka karena berdesakan.

Kendati sudah diberikan tembakan gas air mata sebanyak dua kali, massa demonstrasi yang berubah menjadi ricuh juga tak kunjung membubarkan diri.

Polisi pun akhirnya memutuskan mendorong bubar massa dengan menembakkan gas air mata dengan intensitas lebih banyak agar massa membubarkan diri.

Upaya tersebut ternyata berhasil, aksi unjuk rasa yang berubah menjadi kericuhan berhasil dibubarkan oleh pihak kepolisian dan massa membubarkan diri.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto, menuturkan kejadian tersebut merupakan bagian dari simulasi yang digelar pihaknya dalam menangani kerusuhan massa.

Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi salah satu persiapan dalam menghadapi situasi yang termasuk dalam gangguan ketertiban masyarakat yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Merefresh kembali tugas dan tindakan apa yang harus dilakukan pada saat nanti terjadi gangguan kamtibmas di Wonogiri," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Kendati demikian, Kapolres memastikan bahwa dengan adanya kegiatan penanganan rusuh masa yang digelar, bukan berarti di wilayah Wonogiri sering terjadi peristiwa serupa.

"Tidak, kita hanya mempersiapkan diri karena sewaktu-waktu bisa terjadi," tandas dia.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved