Berita Solo Terbaru
Di Kauman Solo Ada Kirab Budaya, Diikuti Ratusan Orang: Upaya Kenalkan Sejarah ke Generasi Muda
Tetiba ratusan orang, mulai dari ibu-ibu, anak-anak, remaja dan bapak-bapak berkumpul di Masjid Agung Surakarta, Minggu (27/3/2022).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Biasanya warga menggelar tradisi nyadran, nyekar atau ziarah kubur. Namun warga memilih menggelar sadranan dengan membaca tawazul atau mengirim doa kepada warga yang telah meninggal dunia," kata Pekik.
"Dimulai denhan membaca surat yasin, dzikir, tahlil, dan ditutup dengan doa untuk seluruh tokoh warga Kauman yang telah berjasa untuk kampung," tambahnya.
Sejarah Kampung
Kelurahan Kauman terdiri atas enam RW dan 17 RT. Dikatakan Pekik, setiap wilayah di kelurahan Kauman memiliki nama-nama tertentu sesuai dengan sejarah berdirinya Kauman.
Salah satunya di wilayah RW 02. Di wilayah ini terdiri atas tiga RT. Di tiap RT memiliki nama khusus sesuai ciri kampung.
Hal ini tidak lepas dari keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Masjid Agung Surakarta.
Baca juga: Jelang Bulan Puasa, Masyarakat Lakukan Sadranan di Bekas Keraton Kartasura, Bawa 15 Tumpeng
"Jadi nama kampung itu tidak lepas dari peranan Keraton dan keberadaan masjid sebagai pusat syiar Islam di Kota Solo," katanya.
Tiga RT yang dimaksud Pekik adalah RT 01 yang bernama Kampung Pengulon, RT 02 yang bernama Kampung Mberasan, dan RT 03 yang bernama Kampung Gedang Selirang.
Menurutnya, penamaan RT 01 yang dahulunya Kampung Pengulon tak lepas dari nama Pengulon itu sendiri atau yang berasal dari kata Penghulu.
"Dulunya wilayah RT 01 dihuni penghulu keraton yang bertugas di Masjid Agung. Keberadaan penghulu yang dulu berada di utara masjid Agung ini awalnya berupa rumah untuk para penghulu. Sehingga kampung dinamakan Pengulon," jelasnya.
Sementara RT 02 disebut Kampung Mberasan, karena di wilayah itu menjadi lokasi tempat menyimpan logistik (beras) penghulu.
Baca juga: Sejarah Sadranan yang Biasa Dilakukan Masyarakat Jawa, Ternyata Ada Sejak Era Gajah Mada
Lokasinya saat ini berada persis di utara tembok masjid dan di sebelah selatan wilayah Pengulon.
Sedangkan RT 03 yang dinamakan Kampung Gedang Selirang saat ini lokasinya berada di Kompleks masjid Agung Surakarta.
"Dinamakan seperti itu karena bangunan atap rumah semua sama miring dan membentuk seperti pisang satu lirang. Inilah yang menjadi keunikan kampung yang berada di wilayah RW 02," pungkasnya. (*)