Bos Chelsea Roman Abramovich Diduga Diracun Usai Ikut Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Ini Gejalanya
Gejala mereka termasuk mata merah, robekan konstan dan menyakitkan, dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
Namun, koresponden keamanan BBC Frank Gardner mengatakan tidak mengherankan bahwa AS ingin meredam anggapan bahwa siapa pun terutama Rusia telah menggunakan senjata kimia di Ukraina.
Baca juga: Klaim Luhut: Rakyat Indonesia Harus Bersyukur Punya Pemimpin Seperti Jokowi, Ini 4 Alasannya
Abramovich tawarkan perdamaian
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Abramovich telah menawarkan bantuan kepadanya untuk mengurangi invasi Rusia ke negara itu.
Miliarder Rusia itu melakukan perjalanan antara Moskow dan Kyiv untuk beberapa putaran pembicaraan pada awal bulan.
Dia dilaporkan bertemu Zelensky selama perjalanan, tetapi pemimpin Ukraina itu tidak terpengaruh dan juru bicaranya tidak memiliki informasi tentang insiden tersebut.
Seperti diketahui, Abramovich diberi sanksi oleh Uni Eropa dan Inggris awal bulan ini atas dugaan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dibantahnya.
Zelensky dilaporkan telah meminta AS untuk menunda pemberian sanksi kepada Abramovich, dengan alasan dia bisa memainkan peran dalam merundingkan kesepakatan damai dengan Moskow.
Sementara, Kremlin mengatakan, Abramovich memainkan peran awal dalam pembicaraan damai.
Namun, prosesnya sekarang berada di tangan tim perunding kedua negara.
(TribunNews)
