Mengenal Terapi Cuci Otak, Praktik yang Jadi Sebab Eks Menteri Kesehatan Terawan Dipecat IDI
MKEK menganggap dr Terawan tidak mempunyai itikad baik setelah diberikan sanksi terkait metode cuci otak pada 2018 lalu.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Dalam beberapa kesempatan Terawan gencar mempromosikan vaksin tersebut, bahkan setelah ia tidak lagi menjabat sebagai Menteri Kesehatan, seperti dirangkum dari Kompas.com via Tribunnews.
Kemudian Manuver Terawan membentuk perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Klinik Indonesia (PDSRKI) juga menjadi salah satu alasan Terawan dipecat.
Karena itu MKEK menganggap aktivitas tersebut tidak sesuai prosedur.
MKEK bahkan menyebut menemukan surat edaran PDSRKI yang menginstruksikan agar anggota organisasi ini tidak menghadiri acara Muktamar IDI.
Lantas adanya hal tersebut Terawan pun kini terancam tidak bisa lagi mengurus izin praktik sebagai dokter.
Apa itu cuci otak?
Baca juga: Danrem Sebut Terapi Cuci Otak Terawan di RS DKT Solo Tak Pernah Dikomplain, Belum Ada Perintah Tutup
Dilansir oleh Stanford Health Care via Tribunnews, terapi cuci otak ini disebut Digital subtraction angiopgraphy (DSA).
Metode ini melibatkan prosedur yakni memasukkan kateter (tabung kecil dan tipis) ke dalam arteri di kaki dan mengalirkannya ke pembuluh darah di otak.
Tujuannya untuk memberikan gambaran pembuluh darah di otak.
Hal ini berguna untuk mendeteksi masalah aliran darah.
(*)
