Jalan Menuju Museum Sangiran Klaster Bukuran Diperbaiki Tahun Depan, Anggaran Rp 5 Miliar

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Akses jalan menuju Museum Sangiran klaster Bukuran kondisinya sangat memprihatinkan. 

Jalannya yang masih berupa cor tersebut kondisinya retak dan bergelombang yang sudah lama tidak diperbaiki. 

Padahal Museum Bukuran merupakan museum yang cukup penting, bagi edukasi sejarah purbakala di kawasan Sangiran.

Baca juga: Kecelakaan Truk vs Honda Beat di Jalan Adi Sucipto Colomadu, Anggota TNI dan Istrinya Meninggal

Baca juga: Minim Penerangan Bikin Nyawa Melayang, Jalan Tegalgede-Matesih Sampai Disebut Jalur Tengkorak

Kepala Desa Krikilan, Widodo menyampaikan langsung  keluhan jalan yang rusak parah tersebut pada Bupati Sragen saat menggelar safari ramadan. 

Ia mengatakan jika jalan Krikilan-Kedungringin dan Kedungringin-Manyarejo kondisinya sangat memprihatinkan. 

"Jalan ke klaster bukuran memang sangat memprihatinkan, padahal jalan ini bisa menunjang perekonomian," katanya, Senin (4/4/2022). 

Menurutnya berulang kali Kepala Desa Bukuran sudah melayangkan protes namun tak kunjung ditanggapi.

Baca juga: Pemkab Karanganyar Mulai Petakan Jalur Rawan Longsor, Antisipasi Mudik Lebaran Tahun Ini   

Bagi warga sekitar, Museum Bukuran menjadi salah satu sumber pendapatan ekonomi. 

Namun, karena jalan rusak dan pandemi covid-19, museum tersebut masih ditutup hingga kini. 

"Harapannya nanti Museum Bukuran segera dibuka, cuma jalannya harus dibenahi dulu," harapnya. 

Terpisah, menjawab keluhan tersebut Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan akan membangun jalan tersebut tahun depan.

Baca juga: Truk Dilarang Lewat Underpass Makamhaji, Giliran Jalan WR Supratman Baki yang Hancur

"Terkait jalan, ini sudah ada datanya di saya, InsyaAllah minta doa restu warga sekalian tahun depan Jalan Krikilan, Kedungringin, Manyarejo kita bangun," katanya.

Jalan tersebut akan diperbaiki mulai tahun 2023 dengan panjang 3,4 kilometer. 

Anggaran yang dialokasikan sebanyak Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar yang bersumber dari bantuan provinsi.

"Kita akan bangun sepanjang 3,4 kilometer, dananya mungkin sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar," pungkasnya. (*)