Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Sedihnya Warga Sragen, Jelang Lebaran Sapi-sapinya Mati Mendadak, Tak Bisa Dijual Akhirnya Dikubur

Padahal jika dijual, sapi-sapi tersebut bisa mendatangkan cuan antara Rp 30 juta hingga 50 juta per ekor.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Kades
Warga menguburkan sapi yang mati mendadak di Dukuh Beku, Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. 

Menurutnya, kasus kematian sapi secara mendadak bukan pertama kali ini terjadi.

Di dusunnya sudah terjadi beberapa kali, namun tidak sesering sekarang, yang mana biasanya hanya satu atau dua ekor saja.

Atas kejadian tersebut, ada beberapa warga yang akhirnya menjual sapi-sapi miliknya, agar tidak merugi.

"Kalau disini ada 5 sapi yang dijual, karena takut itu, terakhir ada dua ekor sapi yang mati mendadak hampir bersamaan," jelas dia.

Bikin Geger di Mojogedang

Warga Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Sragen geger gegara belasan sapi mati mendadak secara beruntun.

Kepala Desa Kaliboto, Haryono mengatakan awalnya sapi diberi makan seperti biasanya, namun tak lama mendadak ambruk.

Kejadian matinya sapi secara mendadak dalam dua minggu ini mencapai belasan ekor, membuat warga gempar.

"Terus perutnya kembung, tiba-tiba kejang-kejang langsung ambruk, dan mati begitu saja," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (26/3/2022).

Kasus sapi yang mati mendadak, terakhir kali terjadi di Dusun Ngemplak sekitar tiga hari lalu.

Karena sebelumnya sudah banyak kasus sapi yang mati, oleh pemilik sapi tersebut langsung dipotong agar masih bisa dijual dagingnya.

"Total sudah 18 ekor yang mati mendadak," jelas dia.

Adapun saat disembelih, menurut Haryono darah yang keluar masih bewarna merah segar.

"Sama dokter hewan perut yang kembung ditusuk menggunakan pisau dibuka keluar airnya banyak banget, perutnya diinjak baru keluar kotorannya," jelasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Mobil Tiba-tiba Terbakar di Ruas Tol Semarang-Solo, Kondisi Jalanan Sempat Mencekam

Baca juga: Ada 2 Kasus Antraks di Tahun 2021, Dinas Peternakan Wonogiri : Antisipasi, Sapi Divaksinasi

Karena merasa janggal, kemudian Haryono mengambil sampel darah dan air yang keluar dari perut sapi tersebut untuk diuji di laboratorium.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved