Berita Sragen Terbaru
Sedihnya Warga Sragen, Jelang Lebaran Sapi-sapinya Mati Mendadak, Tak Bisa Dijual Akhirnya Dikubur
Padahal jika dijual, sapi-sapi tersebut bisa mendatangkan cuan antara Rp 30 juta hingga 50 juta per ekor.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Menurutnya, sampel yang diuji di laboratorium di Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut belum keluar hingga hari ini.
Kasus kematian sapi secara mendadak paling banyak terjadi di Dukuh Ngemplak, yang ternyata juga ditemukan di dua desa tetangga.
Sapi-sapi tersebut sudah dewasa dan siap dijual jadi uang.
Haryono melanjutkan kejadian yang baru pertama kali terjadi tersebut, membuat warga heran dan mencoba mencari apa penyebabnya.
Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Tunggangi Patung Sapi di Makam Kebatan Boyolali, Orang Klaten Tiba-tiba Sakit Keras
Baca juga: Misteri Mayat Wanita Muda di Delanggu Klaten : Dekat Jalan Solo-Jogja, Telanjang & Ada Luka di Leher
"Kalau makanan sama nggak ada perbedaan, sapi yang dibawa keluar kandang, katanya berbahaya," jelas dia.
"Mungkin dikasih racun atau apa, tapi sapi milik tetangga saya kemarin di kandang mati juga," paparnya.
"Sama dokter hewan yang di Kaliboto, katanya kalau ini bukan antraks, kalau bukan kita minta hasil labnya juga diberitahukan ke desa," tambahnya membeberkan.
Sebagian warga pun kini mulai khawatir, dan memilih menjual sapi-sapi mereka yang masih sehat.
"Mungkin takut merugi, kira-kira ada 5 warga yang menjual sapi yang masih sehat, nggak banyak juga," pungkasnya. (*)