Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Persis Solo

Bukber Ala Putri Surakarta : Dari Kiper Timnas Riska Aprilia sampai Eks Manajer Persis Solo Datang

Tim Sepak Bola Putri Surakarta mengadakan acara buka bersama di Kopi Puspa, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Suasana Buka Bersama Putri Surakarta di Kopi Puspa, Senin (11/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tim Sepak Bola Putri Surakarta mengadakan acara buka bersama di Kopi Puspa, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Senin (11/4/2022).

Acara tersebut dihadiri para pelatih dan skuad Putri Surakarta dari tiap jenjang usia 6 tahun sampai 18 tahun ke atas.

Setidaknya ada 45 penggawa Putri Surakarta yang menghadiri acara buka bersama tersebut.

Menariknya, sosok pemain berlabel timnas Indonesia yang ikut nebeng latihan bersama Putri Surakarta juga hadir, yakni Riska Aprilia.

Selain para pemain, eks manajer Persis Solo Setiawan Muhammad dan Presiden DPP Pasoepati, Maryadi Gondrong juga turut hadir.

Perwakilan Pasoepati dan orang tua penggawa Putri Surakarta pun juga meramaikan acara tersebut.

Mereka yang hadir dalam acara bukber tersebut pun tampak menikmati es sirup, buah kurma, snack, dan gulai sapi yang disajikan.

Pemilik Putri Surakarta, Dede Irawan menjelaskan acara buka bersama itu bermula dari undangan Setiawan.

Baca juga: Perpanjang Kontrak dengan Madura United, Fachruddin Aryanto Bikin Persis Solo Gigit Jari

Baca juga: Siap-siap, Askot PSSI Solo Beri Sinyal Kompetisi Internal Persis Solo Akan Digelar Kembali Tahun Ini

Itu seligus sebagai ajang silaturahmi.

"Dalam rangka silaturahmi saja kebetulan mas Iwan mengundang kita untuk buka bersama di kediaman beliau, di Kopi Puspa," terang Dede.

"Mas Iwan sudah support sejak dulu, hanya saja baru bisa ketemunya di momen bulan Ramadan ini," tambahnya.

Museum Persis Solo

Manajemen Persis Solo dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana berkolaborasi mengembangkan sport tourism.

Pengembangan sport tourism, salah satunya, dengan pembangunan museum Persis Solo.

Komisaris Utama Persis Solo, Kevin Nugroho mengatakan obrolan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka terus dilakukan.

Itu untuk mematangkan rencana tersebut.

"Baru ngobrol dengan mas Wali, kalau Stadion Manahan sudah clear semua, kita mulai progresnya," kata Kevin kepada TribunSolo.com.

Meski begitu, pembangunan museum Persis Solo tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

"Kalau kita mau museum, kita tidak bisa langsung," ujar Kevin.

Masih ada beberapa hal yang harus dipastikan, termasuk kebenaran waktu pendirian Persis Solo.

"Ulang tahun Persis Solo tidak ada yang tahu, 30 Maret atau November, kita tidak bisa asal buka museum," tutur dia.

Baca juga: Isu Transfer Persis Solo : Rumor Kiper Gianluca Pandeynuwu Makin Panas, Resmi Pamitan dari Borneo FC

Baca juga: Ogah Kalah, Arema FC Ikut Ramaikan Perburuan Stefano Lilipaly, Persis Solo Pantang Kasih Kendor

"(Kalau) buka museum, mau isi apa, foto-foto pemain zaman dulu? Tidak bisa, harus benar-benar riset dulu,".

"Kita tidak mau asal mengisi museum. Kita juga butuh waktu," tambahnya.

Memanfaatkan Balai Persis?

Manajemen Persis Solo mempertimbangkan lokasi lain yang potensial untuk disulap jadi Museum Persis Solo.

Ada saran untuk memanfaatkan Balai Persis.

Itu mengingat lokasi tersebut menjadi titik nol dari kelahiran Persis Solo.

Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona mengatakan Balai Persis Solo tengah dipertimbangkan sebagai lokasi lain Museum Persis.

"Balai Persis bisa kita masimalkan," kata Bryan kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Museum Persis Dapat Restu Gibran, Tapi Persis Solo Masih Pikir-pikir, Jadi Pakai Stadion Sriwedari ?

Baca juga: Harapan Mayor di Ultah Pasoepati, Suporter Persis Solo & PSIM Yogyakarta Berdamai : Damai Itu Enak

Sebelumnya, Stadion Sriwedari dinilai bukan lokasi yang ideal untuk disulap menjadi museum Persis Solo

Setidaknya seperti itu pendapat pegiat sepak bola Solo, Mayor Haristanto. 

Menurutnya, Museum Persis Solo lebih ideal dibangun di Balai Persis.

"Museum Persis sangat ideal dibangun di Balai Persis. Titik nol Persis ada di Balai Persis," terang Mayor kepada TribunSolo.com.

"Sangat layak, selain lokasi itu sangat bersejarah bagi Persis Solo. Balai Persis bisa dinego dengan Askot. Toh itu aset Pemkot. Bisa dipakai berdua," tambahnya. 

Tokoh suporter Pasoepati itu mengatakan Stadion Sriwedari lebih pas kalau dijadikan sebagai Museum Tokoh Olahraga Solo. 

Baca juga: Angin Segar buat Persis Solo, Gibran Restui Museum Persis di Stadion Sriwedari : Tanpa APBD

Baca juga: Kasus Covid-19 di Solo Naik, Persis Solo Kencangkan Sabuk Prokes, Akses Keluar-Masuk Pemain Dibatasi

Itu tidak lepas dari sejarah stadion tersebut yang pernah menjadi lokasi penyelenggaraan PON pertama pada 9 September 1948.

"Saya kurang sepaham bila menggunakan Stadion Sriwedari. Sriwedari bersejarah sebagai ikon PON pertama yang menandingkan banyak cabang olahraga Bukan hanya sepakbola, apalagi Persis," kata dia. 

"Stadion sriwedari lebih pantas direnovasi sebagai Museum Tokoh Olahraga Solo," tambahnya. 

Solo, menurut Mayor, punya segudang atlet-atlet yang telah melalang buana di kancah nasional hingga internasional. Baik di masa lampau maupun era sekarang. 

"Solo punya R Maladi, Icuk Sugiarto, Joko Supriyanto, Bambang Supriyanto, Suryo Agung, Wynne Prakusya, rio haryanto, Sabar  Gorky, Eng Hian, Agung Setyabudi, Didik Darmadi, Arseto Solo, Persis Solo, dan lain-lain. Bisa kita cari lagi," tutur Mayor. 

"Sisi lain biar tidak ada kecemburuan cabor lain yang punya catatan sejarah di Stadion Sriwedari," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved