Berita Solo Terbaru
Ramai Demo Tolak Presiden Tiga Periode, Gibran: Kalau Ada Demo, Saya Siap Ikut
Gibran Rakabuming Raka menyatakan siap ikut turun bila ada demo menolak Presiden tiga periode.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Sebaiknya perpanjangan jabatan masa presiden," ujar Hendri kepada Tribunnews.com, Rabu (23/6/2021).
"Apalagi kemudian penambahan periode, itu tidak perlu lagi dibahaslah. Kita ikut saja apa kata Pak Jokowi, tegak lurus dengan institusi dan tegak lurus dengan peraturan yang ada," tambahnya.
"Jadi kita nggak perlu lagi merevisi, apalagi dengan alasan pandemi mau diperpanjang masa jabatan presiden, saya rasa nggak perlu," imbuhnya.
Baca juga: Alasan PT LIB Majukan Kick Off Kompetisi : Pertimbangkan Kasus Covid-19 & Hindari Jadwal Padat
Baca juga: Nasib Sekolah Informal yang Muridnya Rusak Makam di Solo : Ditutup, Dikasih Waktu Pindah 1 Bulan
Dia juga menegaskan wacana masa jabatan presiden tiga periode itu justru merupakan kemunduran bagi demokrasi dan bukan ide yang akan menyelamatkan negara Indonesia ke depannya.
"Sesungguhnya yang memiliki ide itu bukan sedang menyelamatkan negara, justru sedang mendorong negara ini ke dalam sebuah kemunduran demokrasi dan jurang kehidupan yang tidak lebih baik dari saat ini," jelas Hendri.

Founder lembaga survei KedaiKOPI itu memaparkan pula sejumlah alasan mengapa wacana tersebut tidak perlu lagi dibahas secara mendalam.
Pertama karena Indonesia sendiri menurutnya tak kekurangan sosok pemimpin yang dapat memimpin Indonesia. Dan kedua, Jokowi sendiri sudah menyatakan tidak ingin menambah masa jabatannya.
"Karena dua alasannya. Pertama Indonesia tidak pernah kekurangan pemimpin, kemudian kedua Pak Jokowi sudah membangun Indonesia dengan baik sekali dan kita harus memberikan kesempatan kepada Pak Jokowi menyelesaikan pembangunan yang dia pimpin dengan baik dan bisa dicatat dalam sejarah dengan baik pula," katanya.
Lebih lanjut, Hendri berharap pula agar partai-partai politik tidak ada yang berinisiatif mewujudkan masa jabatan presiden tiga periode tersebut.
"Nah, mudah-mudahan parpol tidak ada yang berinisiatif melaksanakan itu karena itu sangat bertentangan dengan hati nurani rakyat. Selain itu, civil society masyarakat juga harus satu suara untuk maju berdasarkan UU. Sehingga tidak perlu ada penambahan, baik itu masa jabatan presiden maupun keterpilihan periode presiden," tandasnya (*)
Baca juga: Update PPDB SMA Sragen : Bisa Manfaatkan Jalur Zona Khusus, Simak Aturannya
Baca juga: Manchester United Ditolak Real Madrid Atas Tawaran Barter Paul Pogba untuk Raphael Varane
TANGGAPAN WAKETUM MUI
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas bicara soal isu 3 periode Presiden Joko Widodo yang dikeluarkan oleh sejumlah pihak.
Terlebih adanya relawan yang kemudian memasangkan Jokowi dengan Prabowo sebagai wakil presidennya pada 2024.

Dirinya mengatakan bahwa hal tersebut sah-sah saja sebab apa yang mereka rencanakan dilindungi Undang-Undang dan konstitusi.
"Kalau organisasi yang mereka dirikan itu bertujuan untuk menjadikan jokowi menjadi presiden bagi masa jabatannya yang ketiga ya sah-sah saja, cuma sudah jelas hal itu pasti akan berbenturan dengan ketentuan yang ada," kata Anwar dalam keterangan yang diterima, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: UPDATE Liga Italia 2021:Berikut Sejumlah Anggota Klub dari AC Milan yang Bertransformasi Antar Klub