Berita Klaten Terbaru
Nasib Janda Tulang Punggung Keluarga di Klaten: Hidup Pas-pasan, Tak Dapat BLT Pemerintah
Membicarakan bantuan langsung tunai (BLT) memang tak akan ada habisnya. Seperti yang dirasakan seorang Janda di Klaten, Murwanti.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Meski hidup terbatas, namun sekolah anaknya adalah prioritas terpenting untuknya.
"Saya enggak pernah nunggak SPP anak, karena dia prioritas saya, sebenarnya kalau dapat bantuan bisa meringankan, tapi ya udahlah, rejeki sudah ada yang mengatur," ucapnya.
Ibunya yang sudah berusia 75 tahun, bekerja sebagai buruh tani.
Bekerja hanya saat musim tanam dan panen, tentunya tak akan banyak membantu perekonomian di rumah.
"Ibu saya itu cuma buruh harian yang kerja kalau musim tanam sama musim panen," ujarnya.
Murwanti mengaku bingung dengan beberapa orang yang menerima bantuan tersebut, karena menurutnya tidak layak menerima.
"Menurut saya ada yang enggak seharusnya dapat bantuan tersebut karena punya sawah dan berkecukupan, tapi tetap dapat, saya mau lapor tapi enggak berani," pungkasnya.
Antrean Demi Rp 600 Ribu
Antrean warga terjadi di hari pertama pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah di Gedung RSPD Klaten, Jumat (7/4/2022).
Sebanyak 800 warga mengantre untuk mendapatkan BLT dengan besaran Rp 600 ribu.
Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah warga mengantre diluar gedung lantaran jumlah kursi terbatas.
Akibatnya warga menunggu di anak tangga sekitar pintu masuk gedung RSPD.
Selain itu jumlah warga yang bisa masuk juga dibatasi oleh petugas dari Kodim 0723 Klaten.
Seorang pedagang warung, Maryono (49) mengatakan jika dirinya sudah datang sejak pukul 8 pagi.
"Saya sampai di sini sekitar jam 8 pagi, baru bisa ambil bantuan jam 11.30 WIB,"