Berita Karanganyar Terbaru
PDIP Bakal Pilih Puan Maharani atau Ganjar Pranowo Sebagai Capres 2024, Bagini Kata Bambang Pacul
Apakah PDIP akan pilih Puan Maharani atau Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 hingga kini masih buram.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Hasil survei Charta Politika pada Februari 2022 menunjukkan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi pilihan masyarakat Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo saat ini menjadi kandidat terkuat calon presiden (capres) jika pemilihan dilakukan saat survei berlangsung.
Dalam survei tersebut, Ganjar mendapatkan 70 persen elektabilitas pada simulasi 10 nama capres.
"Untuk elektabilitas calon presiden, nama Ganjar Pranowo unggul jauh dari nama-nama lainnya, perolehan angka yang cukup tinggi dengan 70 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (14/4/2022).
Tak hanya itu, hasil survei juga memperlihatkan, posisi kedua dalam hal elektabilitas diisi oleh Prabowo Subianto (9 persen).
Baca juga: Kata Bambang Pacul, Berkali-kali Puan Maharani ke Solo Tapi Tak Didampingi Gubernur Jateng Ganjar
Baca juga: Survei Populi Center: Prabowo Subianto Terpopuler, Nomor Dua dan Tiga Justru Bukan Ganjar Pranowo
Sementara itu, di posisi ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (7,1 persen).
Berikutnya, ada Sandiaga Uno (3 persen) di posisi keempat dan Puan Maharani (1,8 persen) di posisi kelima.
Disusul oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang elektabilitasnya sebesar 1,5 persen. Kemudian Ridwan Kamil (1,3 persen).
Lalu, ada nama Khofifah Indar Parawansa (0,8 persen), Erick Thohir (0,4 persen), dan Airlangga Hartarto dengan elektabilitas yang sama yaitu 0,4 persen.
Adapun survei dilakukan Preferensi Sosial dan Politik Masyarakat Provinsi Jawa Tengah dilakukan pada tanggal 14-19 Februari 2022.
Survei ini dilakukan dengan menggunakan multistage random sampling dengan jumlah sampel di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 1.090 responden.
Survei ini juga melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat dan margin of error lebih kurang 2.97 persen.