Berita Solo Terbaru
Penyelidikan Kasus Keracunan di Solo, Kapolresta : 27 Orang Diperiksa, Sampel Makanan Dicek di Polda
Polisi memeriksa 27 orang dalam kasus keracunan massal di RW 1 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sekertaris RT 1 RW 1 Pucangsawit, Sumarno mengatakan, terakhir sekira 10 orang sudah diizinkan pulang dari rumah sakit.
"Yang dirawat tinggal 1 orang saja, anak-anak usia 11 tahun," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (6/5/2022).
Pasien berinisial Ay itu kondisinya sudah semakin membaik.
Diperkirakan, hari ini dia diperbolehkan pulang dari rumah sakit dr. Moewardi Solo.
"Dia memiliki riwayat penyakit asma, dan anaknya aktif, jadi kalau dipasang infus lepas terus," ucapnya.
Baca juga: Cerita Warga yang Santap Nasi Box Diduga Biang Keracunan Massal di Solo: Ayam Basi, Langsung Dibuang
Baca juga: Kondisi Warga Pucangsawit Solo yang Diduga Keracunan Makanan Bukber, Masih Berjuang untuk Pulih
Dia menjelaskan, mereka yang mengalami keracunan tersebut sempat diopname di rumah sakit dr. Moewardi Solo, dr. Oen Kandang Sapi, dan PKU Solo.
Tetapi sudah diizinkan pulang dan melakukan aktivitas seperti biasa.
"Aktivitas masyarakat sudah kembali normal. Anak-anak yang jadi korban, juga sudah aktif lagi ke masjid," jelas dia.
Ada Puluhan Warga Keracunan
Acara buka bersama di Masjid At-Tiin, RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Koto Solo menjadi petaka.
Sebanyak 90 orang warga RW 01 yang hadir dalam acara tersebut mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi kotak atau nasi box yang disuguhkan.
Baca juga: Puluhan Warga Pucangsawit Batal Lebaran Keracunan Nasi Box, Korban Sempat Curiga : Ayamnya Lembek
Bahkan, satu orang sampai meninggal dunia akibat gejala keracunan tersebut.
Usut punya usut, adalah nasi box yang dimakan warga yang jadi penyebab.
Terungkap, nasi box yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering.
Nasi box berisi ayam bakar, lalapan, buah semangka, dan teh hangat tersebut rupanya dibuat salah seorang warga setempat.