TKI di Arab Saudi Lepas Rindu dengan Makan Bakso Karena Tak Bisa Rayakan Lebaran di Indonesia
Tak sedikit para TKI itu yang harus antre sampai keluar warung bakso karena membludaknya para pembeli.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Tidak semua umat muslim bisa berkumpul dengan keluarga di hari raya lebaran Idulfitri.
Mereka yang bekerja di luar negeri untuk mencari penghasilan, belum bisa pulang ke tanah air untuk sekadar sungkem dengan keluarga di tanah air.
Hal tersebut dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi.
Baca juga: Sewakan Tikar untuk Pengunjung TMII, Pria Ini Bisa Raup Penghasilan Fantastis saat Banjir Pengunjung
Karena tak bisa pulang ke Indonesia, mereka melepas rindu dengan menyantap bakso di sana.
Tak sedikit para TKI itu yang harus antre sampai keluar warung bakso karena membludaknya para pembeli.
Meski berada di Arab Saudi, baik pembeli maupun penjual bakso itu rupanya merupakan WNI.
Mereka pun berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia layaknya sedang berada di tanah air.
Baca juga: Santri di Gresik Kesakitan Tak Bisa Lepas Cincin di Jari Telunjuk, Akhirnya Minta Bantuan Damkar
Suasana itu terekam dalam video yang diposting di akun Youtube Alman Maulana, Kamis (5/5/2022).
"Keluarga Aceng (penjual bakso) Idul Fitri aja galibur demi melayani teman-teman kita. Overtime ini kayaknya," kata Alman Mulyana.
"Iya overtime," jawab sang penjual bakso.
Dalam kesempatan itu, Alman kemudian menanyakan kepada para TKI yang sedang menyantap bakso di sana tentang perasaannya tak bisa berlebaran bersama keluarga di Indonesia.
Jawaban mereka pun beragam, ada yangs sedih, tapi ada juga yang berusaha tegar karena ini sudah menjadi resiko dari pekerjaan yang dipilihnya.
"Ya enggak sedih, kemarin sudah nangis. Sudah SMS anak saya yang perempuan nangis karena enggak ada orang tua, jauh," ujar salah satu TKI asal Surabaya yang sudah 5 tahun bekerja di Arab Saudi.
Baca juga: Terlilit Utang, Pria Ini Nekat Buat Laporan Palsu ke Polisi, Pura-pura Jadi Korban Begal
Sementara itu, TKI lainnya, Dewi merasa beruntung mendapatkan majikan yang baik selama bekerja di Arab saudi.
Hal itu membuatnya kerasan bekerja di Arab Saudi meski tak bisa berlebaran di tanah air.
"Kita kan di sini untuk dia (anak), Meskipun jauh, tapi dekat di hati," ujar Dewi.
"Inilah perempuan Indonesia yang luar biasa dan belum tentu semua bisa seperti ibu," kata Alman.
Baca juga: Verrell Bramasta Ceritakan Kejadian Konyol saat Masih Pacaran dengan Natasha Wilona
Dewi beruntung karena mendapat bos atau majikan yang baik.
Gaji yang diterimanya per bulan bila dirupiahkan mencapai Rp 10 juta.
Itu di luar baksis atau pemberian dari majikan seperti THR.
"Selama Ramadan dikasih 500, kemarin malam dikasih 2.500 riyal," kata Dewi.
"Majikannya gimana, baik nggak?," tanya Alman.
"Masya Allah luar biasa baik, majikan tidak tergantikan," jelas Dewi.
Selain itu, alasan Dewi betah di Arab Saudi dan jarang pulang ke Indonesia karena keluarga banyak di luar negeri.
Dua anaknya juga sudah bekeluarga dan mengikuti suami ke Malaysia.
Baca juga: 10 Tahun Dipenjara, Angelina Sondakh Akhirnya Bisa Rayakan Lebaran bareng Kelurga, Keanu Bahagia
Tidak hanya itu, banyak keluarga juga yang berada di Arab Saudi sehingga bisa betah bertahan sampai puluhan tahun tahun.
"Ini menjadi referensi bagi yang bertanya ingin kerja di Arab Saudi," kata Alman.
Bekerja di Arab Saudi maupun negara lainnya tentunya ada resiko seperti jauh dari keluarga, faktor budaya dan sebagainya.
"Jadi yang mau kerja di sini pertimbangkan matang-matang ya," imbuh Alman.
Artikel ini disarikan dari TribunPekanbaru.com dengan judul Tak Pulang-Pulang ke Indonesia, TKW Jelaskan Hal Enak Jadi TKI di Arab Saudi
(*)