Berita Sukoharjo Terbaru
Hanya 30 Menit, Ganjar Blusukan di Desa Trangsan Sukoharjo: Cek Proyek Talut Jalan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo pada Rabu (18/5/2022) siang.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo pada Rabu (18/5/2022) siang.
Kades Trangsan, Mujiman, menuturkan agenda orang nomor satu di Jawa Tengah itu adalah untuk monitoring dan evaluasi bantuan talut yang menuju ke Umbul Gayam Pitu.
"Kunjungan tadi agenda mendadak, sampai di Desa Trangsan jam 11 siang. Disini sekitar 30 menit karena ada agenda lain juga," kata dia, kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Talut Jembatan Penghubung Desa Pandeyan & Kismoyoso Boyolali Ambrol, Warga Terpaksa Memutar Jalan
Baca juga: Talut Barat Jembatan Temu Ireng Karanganyar Roboh, Satu Pekerja Asal Melikan Tewas Tertimpa
Kades menjelaskan, proyek talut bernilai Rp 200 juta itu sudah rampung dikerjakan dan memiliki panjang mencapai 489 meter dengan ketinggian 1,2 meter.
Menurutnya, Ganjar puas dengan hasil pembangunan talut tersebut. Selain itu, Ganjar juga berpesan kepada Kades agar kegiatan pembangunan terus ditingkatkan.
"Beliau juga berpesan bantuan dari provinsi jangan sampai disunat dan harus dikerjakan keseluruhan. Tadi juga bilang kalau hasilnya bagus dan kuat, Pak Gubernur juga kepranan atine," ujar Mujiman.
Selain melakukan pengecekan terhadap talut, kata dia, Ganjar Pranowo juga menyempatkan melihat hasil kerajinan masyarakat Desa Trangsan.
Baca juga: Inilah Lokasi Talut Ambrol di Mojosongo yang Dikunjungi Gibran: Sudah Diajukan Perbaikan Sejak 2017
Seperti yang diketahui, Desa Trangsan merupakan sentra penghasil mebel berbahan rotan. Bahkan menurut Kades, setiap bulan bisa mengekspor ratusan kontainer mebel seperti kursi.
Menurutnya, Ganjar sempat kaget saat diberi informasi bahwa Desa Trangsan dapat mengekspor hampir 150 kontainer mebel dalam satu bulan.
"Juga menanyakan bahan bakunya darimana, pasarnya kemana saja kemudian dampak pandemi seperti apa semuanya ditanyakan. Tapi tadi hanya di showroom yang berada di Balai Desa," terang dia. (*)