Berita Solo Terbaru
Kisah Para 'Arjuna' Ombak Banyu Pasar Malam : Tak Pulang Berbulan-bulan & Rela Tidur di Wahana
Dari kota ke kota para pekerja wahana di pasar malam itu menggantungkan rezekinya. Bahkan, hingga berbulan-bulan tak pernah pulang bertemu keluarga.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dari kota ke kota para pekerja wahana di pasar malam itu menggantungkan rezekinya.
Bahkan, hingga berbulan-bulan tak pernah pulang bertemu sanak keluarganya.
Ya, itulah pekerjaan dari para joki wahana ombak banyu.
Bekerja pada malam hari, hingga pekerjaan yang menguji adrenalin yang acap kali dipandang sebelah mata.
Wahyu (28) pemuda asal Kabupaten Karanganyar itu sudah belasan tahun bekerja sebagai salah satu joki ombak banyu.
Merantau sejak umur belasan tahun, dirinya bergabung dengan salah satu pemilik wahana permainan.
Tak mudah menjadi seorang joki di wahana permainan pasar malam. Menurutnya, tidak hanya dibutuhkan tenaga namun juga keberanian.
Benar saja, mereka harus mengeluarkan tenaga untuk mendorong wahana ombak banyu.
Baca juga: Kisah Gita Selfira, Joki Wanita Tong Setan Asal Jambi : Lutut Pernah Geser, Harus Vakum 2 Pekan
Baca juga: Viral Wahana Kora-kora di Sebuah Pasar Malam Terbakar, Ternyata Bermula Gara-gara Handuk
Tak hanya itu, para 'arjuna' sapaan akrab mereka harus menunjukkan aksinya berlenggak lenggok.
Setiap satu kali permainan, Arjuna yang terdiri dari enam orang itu harus mendorong sampai tiga kali untuk membuat pengunjung merasakan ombak banyu.
Diakhir, salah satu dari mereka naik ke pucuk ombak banyu untuk menyalakan petasan.
Menyingkirkan rasa takut mereka.
Wahyu menceritakan, selain keberanian pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja di pasar malam itu juga beresiko tinggi.
Jika tidak hati-hati, mereka bisa saja celaka hingga mengorbankan nyawa.