Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Sepakat Penutupan Pasar Hewan di Wonogiri Diperpanjang, Ketua DPRD: Antisipasi Kerugian Lebih Besar

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri, Sriyono, menilai kebijakan perpanjangan penutupan pasar hewan di Wonogiri sudah tepat.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono saat ditemui TribunSolo.com beberapa waktu lalu.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri, Sriyono, menilai kebijakan perpanjangan penutupan pasar hewan di Wonogiri sudah tepat.

Seperti diketahui, seluruh pasar hewan di Wonogiri di-lockdown sejak Selasa (24/5/2022) hingga Senin (6/6/2022) atau hari ini.

Namun, pemerintah Kabupaten Wonogiri memutuskan untuk memperpanjang penutupan itu sebab temuan kasus suspect Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) cukup tinggi.

Baca juga: Ambulans PAC PDIP Eromoko Sepekan Raib, Ketua DPC Wonogiri Tak Habis Pikir: Kok Yo Tega Diambil

Sriyono menyebut, dampak kerugian yang dirasakan akan lebih besar jika sampai terjadi endemi PMK di Wonogiri.

"Kalau sampai seperti itu, pemulihannya bisa sangat lama," kata dia, kepada TribunSolo.com, Selasa (7/6/2022).

Salah satu cara paling sederhana dalam mencegah penyebaran PMK agar tidak semakin meluas, diyakini Sriyono adalah dengan mengurangi potensi bertemunya ternak.

Sementara pasar hewan merupakan objek vital dimana ternak sapi maupun kambing banyak bertemu disana karena proses perniagaan.

"Mungkin dari sisi hitungan sesaat, pedagang, petani atau peternak rugi. Tapi untuk jangka panjang saya pikir itu memberikan keuntungan bagi mereka," ujar Sriyono.

Baca juga: Suspek PMK Tinggi, Penutupan Pasar Hewan di Wonogiri Diperpanjang Dua Pekan

Baca juga: Kini Kasih Nama Anak Sudah Ada Aturannya, Disdukcapil Wonogiri: Maksimal 60 Karakter, Tak Disingkat

"Maka ini ngalah dulu sebentar, kemudian saat semua sudah terkondisikan dengan baik bergerak lagi," tambahnya.

Menurut Sriyono, sapi milik peternak untuk saat ini lebih baik dirawat di kandang.

Sementara lalu lintas sapi yang terjangkit PMK dihentikan agar tidak meluas.

Pihaknya juga tak memungkiri bahwa sudah menerima sejumlah keluhan dari kalangan peternak.

Biasanya peternak mengeluarkan sapi mereka di tiga waktu.

Baca juga: Tenaga Honorer Dihapus, Pemkab Wonogiri : Surat Menteri PANRB Sudah Turun, Segera Bahas Nasib Mereka

Waktu itu yakni saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, jelang kurban Idul Adha yang jatuh beberapa pekan kedepan dan mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Ini mendekati kurban, tapi kondisinya seperti ini ya dimaklumi dulu. Menurut saya begitu," ungkapnya.

"Keluhan masuk ke saya ada terkait hal itu. Tapi dengan kita diskusi, akhirnya teman-teman bisa paham," tandas dia.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved