Kuliner Enak Boyolali: Iga Gongso Lembu Raos, Gurihnya Bumbu Rempah Meresap di Iga Sapi yang Lembut

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Pecinta kuliner daging pasti paham mengenai nikmatnya daging iga.

Makanan Indonesia banyak sekali aneka jenis olahan daging yang menggugah selera.

Bumbu rempah-rempah yang lengkap menjadikan empuknya daging iga Sapi meresap hingga ketulang-tulangnya.

Baca juga: Kuliner Legendaris Wonogiri: Opor Ayam Kampung Bu Rumi, Daging & Sayur Khas Giriwoyo Bikin Ketagihan

Baca juga: Kuliner Legendaris Klaten, Jenang Ayu Niten: Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan

Apalagi, kalau daging iga itu dimasak dengan cara di gongso.

Nah, menu iga gongso ini bisa ditemui di warung makan Lembu Raos yang ada di belakang Museum Hamong Wardoyo Boyolali.

Dibuka mulai pukul 10.00-20.00 WIB, sedikitnya 40 kilogram daging iga sapi ludes terjual.

Rahasia dari kelezatan Iga gongso ini terletak dari bumbu rahasia keluarga.

Baca juga: Kuliner Enak Solo: Bubur Bakar Badran, Sensasi Nikmati Bubur Antimainstream di Solo

Yang tak kalah penting, yakni cara memasak daging iga ini agar menghasilkan daging iga yang Lembut, Empuk serta Bumbu yang meresap.

Apalagi, sebelum digongso dengan bumbu rempah itu, iga tersebut sebelumnya sudah di masak lama bersama bumbu khas sehingga daging iga gongso ini sangat lumer saat mendarat di mulut.

“Sebelum dibakar, daging iga ini kami rebus bersama bumbu rahasia keluarga selama kurang lebih 2-3 jam,” kata Kyriz salah satu karyawan Rumah Makan Lembu Raos.

Soal harga, Tribuners tak perlu khawatir. Masih toleran di kantong.

Baca juga: Daftar Tempat Wisata di Solo Paling Instagramable, Mulai Tempat Wisata Sejarah hingga Kuliner

Untuk satu porsi Iga gongso pengunjung cukup merogoh kocek Rp 33 ribu.

Bagi yang tak suka menu olahan daging sapi anda tak perlu khawatir. Pemilik warung juga menyediakan Ayam Goreng atau Bakar Kampung dengan harga Rp 15-17 ribu.

Irfani, salah satu penikmat Iga Gongso mengaku daging iga gongso ini sangat lembut.

Bumbunya merasuk ke dalam.

“Bahkan hanya mencelupkan tulangnya ke bumbu saja sudah nikmat,” pungkasnya. (*)