Berita Wonogiri Terbaru
Penutupan Pasar Hewan Tak Efektif, PMK di Wonogiri Masih Ada, Jekek:Pengawasan Hewan yang Diperketat
Mulai besok, Selasa (21/6/2022) seluruh pasar hewan di Wonogiri mulai dibuka lagi. Sudah 2 pekan ini, pasar hewan di Wonogiri ditutup
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Tri Widodo
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Mulai besok, Selasa (21/6/2022) seluruh pasar hewan di Wonogiri mulai dibuka lagi.
Pembukaan kembali pasar hewan ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan penutupan selama 2 pekan.
Penutupan yang dimulai 24 Mei hingga 20 Juni 2022 itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit kuku dan mulut (PMK) di Wonogiri.
Baca juga: Tim Sepak Bola KKO Wonogiri Tembus Liga TopSkor Putaran Nasional, Targetkan Finish Empat Besar
Baca juga: Pedagang Sapi Wonogiri Dapat Angin Segar, Bupati Jekek Izinkan Sapi dari Luar Masuk, Asal Ada SKKH
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menuturkan pihaknya akan kembali membuka pasar untuk aktivitas perdagangan ternak, namun dengan pengawasan ketat.
"Hari ini terkahir penutupan pasar hewan, mulai besok buka. Besok Pon (Selasa), pasar hewan di Purwantoro yang besar juga sudah buka," kata dia, kepada TribunSolo.com, Senin (20/6/2022).
Menurutnya, strategi baru diperlukan untuk mengatasi penyebaran PMK yang semakin melupakan.
Pasalnya, kebijakan lockdown pasar hewan tidak membuat kasus turun.
"Kami ganti strategi. Proses pengawasan ketat dan penyemprotan desinfektan di pasar hewan menjadi langkah utama. Semua perangkat untuk mendukung itu kami siapkan," jelasnya.
Jekek, begitu juga dia disapa, menegaskan pengawasan akan dilakukan secara ketat. Ternak yang bergejala PMK akan dipisahkan dan dikembalikan ke daerah asal.
Setiap ternak yang turun dari kendaraan pengangkut, bakal langsung diperiksa oleh petugas kesehatan, mulai dari kaki, mulut dan bagian lainnya.
"Petugas yang dari lain kecamatan bisa membantu daerah yang saat itu ada pasaran hewan. Sehingga pengawasan bisa lebih baik. Kalau jumlah hewan yang masuk tidak dibatasi, akan kesulitan. Maksimalkan pengawasan," ujar Jekek.
Menurutnya, sejak dimulai penutupan pasar hewan beberapa waktu lalu, penyebaran PMK juga tidak terkendali, sebab aktivitas niaga masih berjalan diluar pasar.
Sehingga, pihaknya memutuskan kembali membuka pasar agar pengawasan transaksi jual beli hewan ternak bisa dikontrol.
Selain itu, salah satu pertimbangan pembukaan pasar karena saat ini sudah mendekati Hari Raya Idul Adha yang didalamnya ada potensi aktivitas ekonomi.
"Pembukaan pasar hewan dengan pengawasan ketat ini merupakan langkah menjaga keseimbangan antara pencegahan dan ekonomi," terang Jekek.
Sebagai informasi, saat ini ada 374 kasus ternak suspect mengarah PMK di Wonogiri. Sedangkan untuk yang sembuh ada 158 ekor. Adapun ternak yang mati ada 14 ekor. (*)