Berita Karanganyar Terbaru
Wabah PMK Buat Harga Sapi di Karanganyar Naik hingga 3 Juta Jelang Idul Adha, Jadi Rp25 Juta-an
Harga sapi sehat di Karanganyar mengalami kenaikan hingga Rp3 juta jelang Idul Adha. Sekarang sapi sehat dibanderol Rp25 juta. Ini tak lepas dari PMK
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ternyata tak hanya membuat para peternak membatasi interaksi hewan ternak dengan pihak luar secara ketat.
Tapi wabah itu juga membuat harga sapi meningkat jelang Idul Adha.
Baca juga: Potret Proses Ratusan Ekor Sapi di Jungke Karanganyar Disuntik Vaksin PMK
Baca juga: Pria Asal Klaten Berhasil Curi Belasan Sepeda di Karanganyar, Tiap Aksi Berpakaian Layaknya Goweser
Hal itu dikarenakan banyaknya permintaan sapi yang sehat untuk dikurbankan.
Ketua Koperasi Tani Ternak Ngudi Makmur, Mulyadi mengatakan sapi sehat jantan di Kampung Sapi, di Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar sudah habis terjual untuk keperluan ternak kurban Idul Adha.
Sedangkan yang tersisa di kandang komunal adalah sapi betina dan yang belum cukup umur dikurbankan.
“Sudah laku semua jantannya, laporan yang saya terima, 70 ekor laku, harga dari Rp 21 juta jadi Rp 25 juta," ucap Mulyadi kepada TribunSolo.com, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Ada Peternak di Karanganyar Tolak Vaksin PMK, Khawatir Daging Sapi Berwarna Kuning
Mulyadi mengatakan kenaikan harga sapi sehat tersebut sampai Rp 3 juta per ekor.
Kenaikan harga sapi sehat jelang Idul Adha dinilainya sebagai hal yang wajar.
Sebab, kata dia, stok sapi sehat di Karanganyar terbatas.
"Calon pembeli hewan kurban tak mau memilih sapi dengan kondisi kesehatan buruk, apalagi terserang PMK, hal itu berkaitan syariat Islam," ungkap Mulyadi.
Baca juga: Karanganyar Dapat Jatah 2000 Dosis Vaksin PMK, Dispertan: Prioritas Sapi Betina dan Perah
Baca juga: Disorot, Desa Situs Purbakala Sangiran di Gondangrejo Karanganyar Jadi Tambang Galian C Ilegal
Selain itu, dirinya bersama para peternak lain tengah berupaya mencegah penularan PMK.
Upaya tersebut termasuk membatasi siapa saja yang datang dan pergi di kandang komunal tersebut.
"Penyemprotan disinfektan dilakukan secara intens di lokasi kandang. Selain itu, lalu lalang kendaraan dan orang di kandang juga dibatasi," pungkasnya.
(*)