Berita Solo Terbaru
Sulitnya Menyuntikkan Vaksin PMK ke Kebo Bule Keturunan Kyai Slamet, Petugas Sampai Kewalahan
Petugas DKPP Solo kewalahan menyuntikkan vaksin kepada kebo bule keturunan Kyai Slamet. Bahkan satu karung ubi sampai habis jadi pengalih perhatian
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"Gejala disini PMK adalah pincang. Kalau dipaksakan, nanti pincangnya bukan karena PMK, tapi penyakit yang lain," kata dia.
"Karena baru sembuh, dipaksa jalan, sehingga terkena sakit yang lain," imbuhnya.
Gusti Moeng Larang 7 Kebo Bule Ikuti Kirab Malam Satu Suro
Sebanyak 7 ekor kebo (kerbau, -red) bule keturunan Kyai Slamet milik Keraton Solo terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ketua Pengelola Alun-alun Selatan, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, mengatakan hal tersebut membuat kebo bule itu tak memungkinkan mengikuti kirab malam satu suro yang jatuh pada Jumat (29/7) mendatang.
Sebab, masa pemulihan kerbau usai terpapar PMK membutuhkan waktu 2-4 minggu.
Sementara sejumlah kerbau masih terpapar PMK.
Baca juga: Kebo Bule Milik Keraton Solo Mati Terpapar PMK Diduga Lewat Manusia, Begini Penjelasan Dinas
"Kelihatannya tidak memungkinkan untuk keluar, khawatirnya akan timbul penyakit baru. Kami fokus ke pemulihan," katanya, kepada TribunSolo.com, Sabtu (23/7/2022).
Dia mengatakan, ada sekitar 18 kerbau keturunan Kyai Slamet yang dipelihara Keraton Kasunanan Surakarta.
Namun 7 kerbau inti, masih terpapar PMK, dan menjalani masa karantina di kandang khusus.
Sementara 1 kebo bule meninggal karena terpapar PMK.
"Yang sakit yang kebo inti, yang belum inti saja sudah ada yang terindikasi. Yang dua sehat," ujarnya.
"Sedangkan kirab itu pakai kebo inti, yang lain belum bisa dan belum pernah ikut kirab," tambahnya.
Hal ini juga berimbas pada larangan masyarakat untuk memberikan makan kepada kebo bule yang ada di Alun-alun Kidul.
Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta, GKR Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng, juga tidak mengizinkan kebo bule mengikuti kirab malam satu suro mendatang.