Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Sulitnya Memindahkan Somali, Kebo Bule Jantan dari Kandang Mahesa ke Magangan, Butuh Waktu 3 Jam

Somali, kebo bule jantan yang sulit dipindahkan dari Kandang Mahesa ke Magangan, Selasa (26/7/2022). Butuh waktu hingga tiga jam untuk memindahkannya

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Tara Wahyu Nor Vitriani
Somali, kebo bule jantan yang sulit dipindahkan dari Kandang Mahesa ke Magangan, Selasa (26/7/2022). Butuh waktu hingga tiga jam lamanya untuk bisa memindahkan kebo keturunan Kyai Slamet ini. 

Setelah tiga jam, Somali akhirnya berhasil dibawa masuk untuk melakukan isolasi. 

Putra Mahkota Keraton Solo Turun Tangan Pindahkan Kebo Bule

Kebo bule milik Keraton Kasunanan Surakarta yang berada di Kandang Mahesa, Alun-alun Kidul dipindahkan menuju area Magangan Kompleks Keraton Solo, Selasa (26/7/2022) siang. 

Putri Dalem Keraton Solo Gusti Raden Ayu Putri Purnaningrum mengatakan ada lima ekor kebo bule yang dipindahkan dari Kandang Mahesa

Lima kebo bule tersebut digiring melewati Lapangan Alun-alun Kidul untuk menuju Magangan.

Namun, untuk menggiring kebo-kebo itu ternyata tidak mudah. Lima ekor kerbau itu harus dipancing menggunakan makanan. 

Baca juga: Putra Mahkota Keraton Solo Antar Langsung Undangan untuk Ikuti Kirab Malam Satu Suro ke Gibran

Baca juga: Kata Gusti Moeng Jika Kebo Bule Nekat untuk Kirab Malam 1 Suro : Bisa Kocar-kacir

Saat memancing kerbau tersebut untuk masuk ke Magangan, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta KGPH Purbaya atau Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram ikut turun tangan. 

Lima kerbau tersebut rencananya akan menjadi bagian penting dalam kirab memperingati Tahun Baru Jawa alias Malam Satu Suro yang digelar Jumat (29/7/2022) besok.

Menantu SISKS Pakubuwono XIII, Kanjeng Raden Arya (KRA) Rizki Ajidiningrat mengatakan pemindahan kerbau-kerbau tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran PMK.

"Untuk memutus mata rantai penyebaran PMK. Agar yang belum tertular atau sudah dalam proses penyembuhan kita sterilisasi di tempat yang baru," kata Rizki, kepada TribunSolo.com. 

Magangan dipilih lantaran lokasinya yang tertutup untuk umum. 

Sesuai penjelasan dari dokter hewan, kerbau keturunan Kyai Slamet itu diduga tertular PMK dari manusia.

"Kita evakuasi ke tempat yang steril dari lalu lalang manusia. Karena yang belum banyak diketahui banyak orang, manusia ternyata bisa jadi carrier PMK," jelasnya. 

Baca juga: Lihat Video Suporter Persis Solo di Tugu Jogja, Gibran : Jelas-jelas Provokasi, Sudah Diidentifikasi

Menurutnya, lima kerbau itu kondisinya sudah mulai berangsur membaik.

Hal itu ditandai dengan aktivitas kerbau yang mulai meningkat dan nafsu makan yang terus membaik. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved