ASEAN Para Games di Solo
Persembahan Emas Terakhir Putri Aulia di Cabor 100 Meter Lari Putri APG XI 2022 : Mau Program Hamil
Putri Aulia berhasil mempersembahkan emas terakhirnya di cabor 100 m lari putri. Ya, ini jadi yang terakhir karena dia berniat memulai program hamil
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
"Kita sempat diombang-ambing, seharusnya kita main duluan, tapi tadi kemudian malah diundur," tuturnya.
Sosok Bayu, Guide ASEAN Para Games
Ni Made Arianti, sprinter Indonesia, sempat kurang percaya diri sebelum bertanding di partai final kelas T12 cabor 100 meter lari putri ASEAN Para Games XI 2022.
Ketidakpercayaan itu tumbuh dalam benak Arianti karena masalah pada kakinya.
Dia sempat mengalami insiden kecil sebelum berlaga.
Meski demikian, Arianti mampu bangkit dan menuntaskan larinya untuk mempersembahkan emas.
Baca juga: Perjuangan Ni Made Arianti : Sumbang Emas di Cabor 100 Meter Lari Putri, Padahal Kaki Cidera
Baca juga: Berkah Agustusan, Perajin Bendera & Umbul-umbul di Boyolali Banjir Order sampai Tutup Lapak Online
Sprinter Vietnam Vu Thi Kim dan rekan senegaranya Amelia Nilam mampu dikalahkannya.
"Kemarin ada sedikit insiden, jadi kaki sedikit sakit dan buat deg-degan, sempat pesimistis kemarin, tapi semakin ke sini semakin yakin," ucap Arianti, kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2022).
"Tapi teman-teman dan mas Bayu membantu dan membimbing Arianti saat sakit, ayo mbak, kita bisa nanti saat terakhir speednya ditambah, dan akhirnya bisa," tambahnya.
Bayu adalah guide yang membantu Arianti saat perlombaan.
Tak hanya membantu di lapangan saat lari, Bayu ternyata juga membantu Arianti di luar lapangan.
Salah satunya dengan membakar semangat Arianti untuk bangkit dan meraih emas di ASEAN Para Games 2022.
Menurut Arianti, keberhasilannya juga tak lepas dari pribadi Bayu yang hangat.
Baca juga: 5 Warung Sate Paling Enak di Wonogiri, Ada yang Buka 24 Jam Nonstop
Baca juga: Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 1 Agustus 2022, Cek Waktu Keberangkatan di Stasiun Tugu
"Orangnya asyik, dan bukan orang tipe pendiam," ujar Arianti.
Sementara itu, Bayu mengungkapkan keterbukaan menjadi salah satu faktor Arianti bisa bangkit dan meraih emas.