Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

ASEAN Para Games di Solo

Raih Emas ASEAN Para Games,Tangis Nanda Pecah: Sempat Takut Kecewakan Orang Tua yang Tonton Langsung

Sprinter Indonesia, Nanda Mei Sholihah sempat takut mengecewakan orang tuanya. Namun usai berhasil raih emas, tangis kebahagiaan Nanda pun pecah.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
INASPOC
Nanda Mei Sholihah menangis setelah menyentuh garis finish di jalur atletik Stadion Manahan Solo, Senin (1/8/2022). Sempat takut mengecewakan orang tua yang hadir langsung di tribun penonton, tangis Nanda akhirnya pecah karena bisa mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di kelas T46/57 cabor 100 meter lari putri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Nanda Mei Sholihah mampu menunjukkan performa apik saat bertanding di ASEAN Para Games 2022.

Dia mampu mempersembahkan medali emas di kelas T46/57 cabor 100 meter lari putri.

Nanda bahkan tidak bisa menutupi rasa emosionalnya.

Tangisnya pecah saat mencium bendera merah putih selepas menyentuh garis finish di jalur atletik Stadion Manahan Solo, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca Solo Raya Selasa 2 Agustus 2022 : Pagi-Sore Cerah Berawan, Malam Diprediksi Hujan

Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo Masih Ditangani POMAL, Kasat Lantas: Sopir Anggota TNI Aktif

Tak lupa, Nanda juga memeluk rekan-rekan atlet dan pelatihnya.

"Alhamdulillah, ini pertandingan pertama saya di ASEAN Paragames di nomor 100 meter kelas T46 putri. Alhamdulillah, saya mendapatkan medali emas," ungkap Nanda, kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2022).

Nanda mengaku sempat merasa takut bila sampai kalah di kelas tersebut.

Ketakutannya lebih kepada takut mengecewakan orang tua dan adiknya yang sudah hadir menonton langsung dari tribun Stadion Manahan.

"Orang tua dan adik sengaja datang langsung ingin menyaksikan saya bertanding. Makanya saya takut sekali kalau mengecewakan," ucap dia.

Meski sempat takut, Nanda bisa mengatasinya. Itu juga tak lepas dari peran orang tuanya.

Mereka menyempatkan waktu untuk mengobrol sebelum pertandingan di mulai.

"Keyakinan dari orang tua itu yang menguatkan saya," kata dia.

"Jadi ngobrol dan konsultasi dengan orang tua, jujur masih ada keraguan dan takut kalau mengecewakan," imbuhnya.

Baca juga: Pertama Kali Mentas di ASEAN Para Games, Motivasi Firza Gondol Emas : Ingin Belikan Orang Tua Rumah

Menurutnya, dukungan orang tua sangat berperan besar.

Mereka selalu memberikan support dari awal Nanda terjun di atletik disabilitas, tepatnya sejak usia 11 tahun.

"Sangat mendukung, malah merekomendasikan untuk ikut," ungkap dia.

"Orang tua malah bilang di tahun 2010, siapa tahu ini akan menjadi rezeki buat kamu kedepannya," imbuhnya.

Nanda pun memiliki pesan untuk keluarganya, khususnya orang tuanya.

"Apapun yang akan aku berikan kepada orang tua tidak akan pernah cukup," tutur dia.

"Jadi apapun yang bisa aku kasih, aku kasih ke mereka," tegas Nanda.

"Orang tua itu sangat berperan dan berarti sekali," imbuhnya.

Firza Ingin Belikan Orang Tua Rumah Usai Jadi Peraih Medali Emas

Firza Faturahman Listyanto berhasil mempersembahkan medali emas ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan Solo, Senin (1/8/2022).

Medali emas tersebut berhasil disumbangkan Firza dari kelas T46 cabor 100 meter lari putra.

Catatan waktunya di kisaran 11,5 detik.

Itu lebih baik dari atlet para atletik asal Vietnam, Phung Dinh dan para atletik asal Myanmar, Aung Myint.

Baca juga: Kalahkan Duo Sprinter Asal Filipina, Nur Ferry Pradana Rebut Emas 100 Meter Lari Putra APG 2022

Baca juga: Dibayang-bayangi Cidera, Putri Aulia Optimis Sumbang Emas di ASEAN Para Games 2022

Masing-masing mencatatkan waktu 12,00 detik dan 12,12 detik.

Firza pun tidak bisa menutupi rasa senangnya.

Terlebih, ASEAN Para Games 2022 menjadi ajang internasional tingkat senior pertama yang diikutinya.

"Sangat, sangat bahagia. Bahagia banget. Jadi ini pertama kali ikut di event yang senior, bagus dan keren," ujar Firza, kepada TribunSolo.com, Senin (1/8/2022).

"Saya turun di tiga nomor dan 100 meter ini yang jadi andalan, target itu perak ternyata malah dapat emas," katanya tak percaya.

"Kalau di nomor lain akan diusahakan, kalau bisa perak. Target lain adalah lolos ke Asian Para Games di China," imbuhnya.

Firza mengaku tidak melakukan latihan khusus menjelang penampilannya di kelas T46 cabor 100 meter lari putra.

Dia hanya mengikuti instruksi dan bimbingan pelatih, baik di daerah maupun di pelatnas.

Baca juga: Persembahan Emas Terakhir Putri Aulia di Cabor 100 Meter Lari Putri APG XI 2022 : Mau Program Hamil

Baca juga: Perjuangan Ni Made Arianti : Sumbang Emas di Cabor 100 Meter Lari Putri, Padahal Kaki Cidera

"Tidak ada latihan khusus cuma latihan biasa saja, baik di daerah atau saat pelatnas Mei 2022 kemarin," kata dia.

Firza menuturkan orang tua menjadi pelecutnya untuk tampil maksimal di kelas tersebut.

"Saya punya cita-cita itu membelikan rumah buat orang tua. Bayar kontrakan terus menerus itu kan kayak menabung ke orang," tutur dia.

Untuk diketahui, keluarga Firza merupakan keluarga yang sederhana.

Bapaknya merupakan operator kapal dan ibunya sehari-hari bekerja sebagai sales.

"Ini yang jadi motivasi saya bisa berprestasi di berbagai event. Jadi biar orang tua tidak ada beban lagi," cerita Firza.

Setelah ASEAN Paragames Solo, Firza akan mempersiapkan diri mengikuti kejuaraan-kejuaraan atletik lain.

Baik itu Asian Para Games ataupun Paralimpiade.

Firza juga berhasrat memperbarui catatan waktu rekor yang dibuatnya.

"Sekarang catatan waktu 11,5 detik, kalau bisa nanti dibawah itu," tutur dia.

"Kejuaraan-kejuaraan akan terus diikuti, jadi harus banyak-banyak latihan," tandas dia," tambahnya.

Klasemen ASEAN Para Games 2022 : Indonesia Panen Emas dari Angkat Besi hingga Para Renang

Kontingen Indonesia saat ini berada di puncak klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022.

Mereka mampu mengalahkan Thailand dan Vietnam yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.

Itu tak lepas dari perolehan mendali yang didapatkan kontingen Indonesia di ASEAN Para Games 2022 hari ini.

Indonesia memanen medali dari Cabor para renang.

Baca juga: Hebatnya Ni Nengah Widiasih: Bahu Cidera, Bisa Pecah Rekor ASEAN Para Games, Angkat Beban 97 Kg

Berikut perolehan medali Indonesia, Senin (1/8/2022) :

1. Para Athletics : 2 - 1 - 1

2. Power Lifting : 5 - 1 - 0

3. Para Swimming : 7 - 9 - 7

4. Table Tenis : 6 - 4 - 0

Atas tambahan medali tersebut, Indonesia kini berada di pucuk klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022.

Berikut klasemen sementara perolehan medali ASEAN Para Games 2022 :

1. Indonesia 21 Emas, 15 Perak, 8 Perunggu

2. Thailand 14 Emas , 14 Perak, 6 Perunggu

3. Vietnam 10 Emas, 6 Perak, 10 Perunggu

4. Malaysia 6 Emas, 1 Perak, 0 Perunggu

5. Filipina 3 Emas, 4 Perak, 7 Perunggu

6. Singapura 2 Emas, 1 Perak, 0 Perunggu

7. Myanmar 1 Emas, 2 Perak, 2 Perunggu

8. Timor Leste 1 Emas, 0 Perak, 0 Perunggu

9. Laos 0 Emas, 2 Perak, 0 Perunggu

10. Kamboja 0 Emas, 1 Perak, 2 Perunggu

11. Brunei Darussalam Emas, 0 Perak, 0 Perunggu

Cedera Dapat Medali

Ni Nengah Widiasih berhasil menyabet dua emas di kelas 45 kilogram Para Powerlifting ASEAN Para Games 2022

Dia meraih dua medali untuk kelas 45 kilogram dan angkatan terbaik di kelas tersebut. 

Dua medali tersebut didapatkannya setelah berhasil mengalahkan para lifter Filipina, Guion Achelle. 

Widiasih tercatat melakukan tiga kali angkatan masing-masing lebih dari 95 kilogram. 

Angkatan pertama, Widiasih mampu mengangkat beban 97 kilogram dan dinyatakan good lift.

Baca juga: Sosok Bayu, Guide ASEAN Para Games : Ternyata Berperan Penting Bawa Ni Made Arianti Sumbang Emas

Namun, nasib kurang mujur didapatkan Widiasih saat angkatan kedua dan ketiga.

Dia belum mampu mengangkat beban seberat 99 kilogram dan dinyatakan no lift. 

Meski dua angkatan terakhir gagal, Widiasih tetap berhak mendapat kalungan medali emas. 

Di sisi lain, angkatan 97 kilogram tersebut sekaligus memecahkan rekor ASEAN Para Games yang pernah dia buat pada tahun 2017.

Widiasih mampu mengangkat beban 95 kilogram saat ASEAN Para Games. Itu sekaligus rekor baru di ajang tersebut.

Kini, di tahun 2022, Widiasih mampu memecahkan rekor tersebut setelah berhasil mengangkat beban 97 kilogram.

Tapi, Widiasih tetap meminta maaf atas kegagalan dua angkatan terakhirnya.

"Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia mungkin hari ini tidak tampil maksimal, tidak seperti pertandingan terakhir saya sebulan lalu waktu kualifikasi di Korea," tutur dia.

"Tapi, puji Tuhan, saya masih diizinkan oleh Tuhan untuk mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di ajang ini," kata dia.

"Terima kasih doanya, ke depan menjadi PR buat saya karena di dua angkatan terakhir saya gagal, kondisi saya kurang fit," tambahnya.

Widiastuti mengungkap ada masalah di bagian bahunya yang membuatnya kurang optimal dalam angkatan.

"Itu bukan menjadi satu alasan, karena sudah di pertandingan, siap gak siap, harus kita hadapi," ujar dia.

"Tapi to be honest, kondisi bahu kurang baik, tapi berysukur masih bisa mempersembahkan dua medali emas," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved