ASEAN Para Games di Solo
Sabet Emas ASEAN Para Games di Tolak Peluru, Marcelino Michael Incar Emas di Lempar Lembing & Cakram
Marcelino Michael tak berpuas diri usai meraih emas di cabor tolak peluru. Kini dirinya menargetkan emas di lempar lembing dan lempar cakram
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Putri takut cidera yang sempat diidapnya beberapa bulan terakhir kambuh.
"Soalnya di posisi sekarang, sudah dua bulan cidera, terus setelah pulang dari paralimpiade juga sempat cidera," terang dia.
Putri kini telah dinanti beberapa cabor untuk bisa dimenangkannya dalam ajang ASEAN Para Games 2022.
Diantaranya, 200 meter lari putri, lari estafet 4x100 meter, dan lompat jauh.
Baca juga: ASEAN Para Games 2022 : Kepercayaan Diri Ansyari Sumbang Emas buat Indonesia di Cabor Lempar Lembing
Baca juga: Raih Emas ASEAN Para Games,Tangis Nanda Pecah: Sempat Takut Kecewakan Orang Tua yang Tonton Langsung
Meski demikian, Putri optimis kembali bisa mempersembahkan medali.
Khususnya di cabor 200 meter lari putri, dia optimis bisa menyumbangkan gelar untuk kontingen Indonesia.
"Saya akan berusaha, kita juga sudah latihan, tetap optimistis dapat juara," ujar dia.
Istirahat Pasca APG
Sebelumnya, Putri memutuskan akan istirahat setelah ajang ASEAN Para Games 2022.
Perempuan 28 tahun itu akan istirahat dari gelanggang karena ingin program kehamilan bersama sang suami, Nur Ferry Pradana.
"Ini Asean Para Games terakhir saya karena setelah ini, saya mau program," terang Putri.
Putri pun berusaha maksimal memberi performa terbaiknya, termasuk di kelas T13 cabor 100 meter lari putri ASEAN Para Games 2022.
Itu berbuah manis. Dia mampu mempersembahkan emas di kelas tersebut.
Rasa senang pun tidak bisa ditutupi perempuan asal Deli Serdang, Sumatera Utara.
Terlebih, Putri juga mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya.
Baca juga: Pertama Kali Mentas di ASEAN Para Games, Motivasi Firza Gondol Emas : Ingin Belikan Orang Tua Rumah
Baca juga: Klasemen ASEAN Para Games 2022 : Indonesia Merajai, Panen Emas dari Angkat Besi hingga Para Renang
Selain suami, orang tua dan mertua Putri juga turut menyaksikan.
"Ditambah ada anak-anak sekolah yang menonton. Itu menambah semangat saya," ujar dia.
Putri pun mampu mengalahkan rekan senegaranya, Ni Wayan Ayu Alvina.
Sebenarnya ada dua sprinter lain yang dijadwalkan menjadi lawan Putri dan Ayu.
Tapi mereka kemudian memutuskan untuk pindah kelas secara mendadak. Itu pula yang sempat membuat Putri kesal.
"Kita sempat diombang-ambing, seharusnya kita main duluan, tapi tadi kemudian malah diundur," tuturnya. (*)