Berita Sukoharjo Terbaru
Tak Lagi Anggap Syirik, Ini Alasan Abu Bakar Ba'asyir Akui Pancasila : Sempat Lakukan Kajian Panjang
Di usianya yang menginjak ke-83 tahun, Abu Bakar Ba'asyir terus melakukan pengkajian dan pendalaman terhadap Pancasila, sampai dia mengakui Pancasila
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Pertemuan tersebut sangat cair, bahkan Abu Bakar juga memberikan sejumlah nasihat kepada BNPT.
"Kami mengingatkan terorisme itu muncul karena adanya ketidakadilan dan adanya kejahatan manusia yang diderita umat Islam, itu akar permasalahannya," kata dia.
"Kami juga sampaikan, bahwa Bangsa Indonesia harus berperan penting dalam penanganan terorisme di dunia," imbuhnya.
Dia mengarakan, Abu Bakar meminta negara harus bisa menghargai dan menghormati hukum islam.
Karena hukum Islam menjamin kehidupan didunia dan akhirat, dan pengaturan hukum bersumber ajaran syariah.
"Soal bermitra dengan BNPT tidak. Kalau ada sisi yang kurang tepat, kami beri masukan. Menurut kami, terorisme itu tidak boleh dalam Islam," tandasnya.
Dikunjungi Danrem
Sebelumnya, Danrem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Rano Tilaar mengunjungi Abu Bakar Ba'asyir, Sabtu (23/1/2021).
Kedatangannya disambut Abu Bakar Ba'asyir dan putranya Abdul Rochim di Ponpes Al Mukmin Ngruki di Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Dalam kunjungannya itu, Rano didampingi Dandim 0726/Skh Letkol Inf Agus Adhy Darmawan dan Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas.
Tak hanya Abu Bakar dan Iim, rombongan Danrem juga disambut dengan hangat pengurus Yayasan Ponpes Al Mukmin Ngruki.
Baca juga: Sehari Setelah Pulang ke Ponpes Ngruki, Abu Bakar Baasyir Terima 26 Tamu, Hanya Ramah Tamah
Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Penyekatan saat Abu Bakar Baasyir Pulang ke Solo : Belajar dari Kerumunan HRS
Rano turut memperkenalkan diri sebagai pejabat Danrem 074/Warastratama.
"Saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena pada pagi hari ini bisa berkomunikasi langsung dengan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir," ucap Rano.
"Karena orang timur bilang tak kenal maka tak sayang, sehingga supaya kita kenal maka kita harus bersilaturahmi," tambahnya.
Dalam kunjungan ke Ponpes Al Mukmin, Danrem 074/Warastratama memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) karena kini masih dalam kondisi pandemi.
"Untuk kesehatan dari ponpes nanti juga bisa diajarkan tentang penggunaan swab antigen oleh dokter dari kami," kata Rano.
Rano berharap bantuan APD dan swab antigen serta pelatihan tentang Swab Antigen dapat membantu mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Ponpes Al Mukmin.
Sementara itu Ustad Abu Bakar Ba'asyir mengucapkan terima kasih atas kunjungan Danrem 074/Warastratama.
"Silaturahmi adalah perbuatan baik yang nilainya amal sholeh dan Insya Allah diberi pahala oleh Allah," kata Abu Bakar Ba'asyir.
Ada 26 Tamu Hari Pertama
Sebelumnya, Abu Bakar Ba'asyir (ABB) mulai menerima tamu di Ponpes Al-Mukmin Ngruki sehari pasca dinyatakan bebas murni.
Sebanyak 26 orang tamu diterima mantan narapidana terorisme itu, Sabtu (9/1/2021).
Mereka harus mendaftar dulu sebelum bertemu Abu Bakar Ba'asyir.
Selain itu, hanya beberapa orang dengan tanda pengenal khusus yang diperbolehkan masuk ke Pondok Pesantren Al-Mukmin.
Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Penyekatan saat Abu Bakar Baasyir Pulang ke Solo : Belajar dari Kerumunan HRS
Baca juga: Kesan Abu Bakar Baasyir saat Pertama Kali Menginjak Kota Solo: Ini Solo yang Baru
Juru Bicara Pondok Pesantren Al Mukmin, Endro Sudarsono mengungkapkan para tamu tersebut mulai berdatangan sejak pukul 08.00 WIB.
Selain mereka, sejumlah ustadz pondok pesantren juga turun berkunjung bertemu Abu Bakar Ba'asyir.
"Perwakilan tokoh masyarakat dari tokoh ormas terdaftar sekitar 26 orang. Didampingi TPM (Tim Pengacara Muslim). Sama pengurus pondok yang kemarin berhalangan," kata Endro.
Tidak ada acara resmi atau tausiyah saat penerimaan tamu Abu Bakar Ba'asyir tersebut. Pertemuan hanya sebatas ramah tamah.
"Acaranya sarapan. Hanya ramah tamah, ngobrol biasa. Bukan tausiyah, karena tausiyah membutuhkan energi yang besar, jadi yang ringan-ringan," katanya.
Selang sehari kepulangan, Abu Bakar Ba'asyir hanya berisirahat di kediamannya.
Endro mengungkap Abu Bakar Ba'asyir juga sempat berjalan-jalan di dalam ponpes.
"Tadi setelah salat subuh beliau jalan-jalan di sekitar masjid. Ini sudah tidak ada kegiatan, istirahat," tambahnya.
Menjaga Abu Bakar dari Radikalisme
Sebelumnua, terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir telah bebas.
Kini, dia kembali ke kediamannya di Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/1/2021).
Meski usianya sudah 83 tahun, putra Ba'asyir, Abdul Rochim mengatakan ayahnya masih akan melakukan dakwah.
"Soal dakwah, beliau merupakan seorang ulama, dan dia berkewajiban untuk menyampaikan ilmunya kepada umat," katanya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Kegiatan Pertama Abu Bakar Baasyir Tiba di Rumah : Salat di Masjid Ponpes Ngruki, Menyapa Santri
Baca juga: Lama Tak Lihat Kota Solo, Abu Bakar Baasyir Kagum Komentari Flyover Manahan : Ini Solo yang Baru
"Tugas itu akan terus dilakukan beliau sampai Allah mengambil nyawa beliau," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Iim itu mengatakan, dengan kondisi Ba'asyir yang sekarang, akan ada penyesuaian terkait dakwah yang akan dilakukan.
"Untuk bentuk dakwahnya bagaimana, nanti akan disesuai dengan kemamapuannya," ucapnya.
Namun untuk saat ini, keluarga menghendaki agar Ba'asyir beristirahat terlebih dahulu.
Iim mengaku, keluarga akan menjaga dan membentengi Abu Bakar Ba'asyir dari paham radikalisme.
Dia menjelaskan, paham radikalisme tidak hanya dari kelompok ISIS saja, tapi dari kelompok radikalisme lainnya.
"Apapun pemikiran dan cara berfikir tidak benar, berlebih-lebihan, ekstrimisme dan sebagainya, apapun namanya ISIS atau tidak ISIS, dijauhkan," kata dia.
Ba'asyir sendiri sebelumnya divonis 15 tahun hukuman penjara oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011.
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Injakkan Kaki di Ponpes Ngruki, Warga Pesantren Langsung Pekikan Allahu Akbar
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas Murni, Peran Keluarga Tetap Penting, Ini Penjelasan Pengamat Terorisme
Putusan itu tak berubah hingga tingkat kasasi.
Ba'asyir dianggap terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.
"Dari pihak keluarga semampunya, dan kita berikan penjelasan untuk menjauhkan pemikiran demikian," ucapnya.
Lebih lanjut Iim menjelaskan, memiliki cara tersendiri untuk menjauhkan Ba'asyir dari kelompok radikalisme.
Pihaknya akan meluruskan pemahaman radikalisme tersebut dengan ilmu.
"Caranya terbaik untuk meluruskan atau menghadapi pemikiran itu dengan ilmu," katanya.
"Kita kembalikan pandangan itu dengan ilmunya, bagaimana Al-quran dan sunah Rasullulah mengajarkan Islam yang benar," jelasnya.
"Ketika kita bisa kembali yang benar dengan ilmu yang luas, maka akan ada keseimbangan ilmu dalam berpandangan. Upaya seperti itu insya Allah yang akan dilakukan," terangnya.
Tiba di Ponpes Ngruki
Abu Bakar Ba'asyir akhirnya tiba di Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/1/2021).
Jubir Ponpes Ngruki, Endro Sudarsono mengatakan, kegiatan pertama saat Abu Bakar Ba'asyir sampai yakni menuju rumahnya terlebih dahulu di lingkungan pesantren.
Setelah sampai di rumahnya, sosok yang bebas setelah menjalani hukuman akibat kasus terorisme itu, kemudian menyempatkan diri menyapa sanyri dari jarak yang jauh.
Dia melambaikan tangan beberapa kali.
Baca juga: Lama Tak Lihat Kota Solo, Abu Bakar Baasyir Kagum Komentari Flyover Manahan : Ini Solo yang Baru
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas, Keluarga Siap Bentengi dari Paham Radikalisme : Kembali ke Al-Quran
Setelah itu salat dan makan bersama rombongan.
Bahkan warga Ponpes Al Mukmin Ngruki mulai santri hingga ustaz menyambut kepulangan Abu Bakar Ba'asyir dengan pekikan Allahu Akbar.
Saat itu Abu Bakar Ba'asyir terlihat menggunakan kursi roda di pintu masjid.
Sebelumnya, Abu Bakar Ba'asyir tiba di Ponpes Al Mukmin Ngruki, pukul 13.40 WIB.
Pantauan di lapangan, Abu Bakar Ba'asyir datang dengan mobil dan langsung masuk dalam pondok pesantren.
Ada mobil hitam yang masuk pertama kemudian diikuti mobil putih.
Abu Bakar Ba'asyir diketahui berangkat dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pagi ini Pukul 05.21 WIB.
Mereka melakukan perjalanan melalui jalur darat selama kurang lebih 8 jam. (*)