ASEAN Para Games di Solo
Cerita Ruli Alkahfi, Beratnya Jadi Pelari Terakhir 4x100 Meter Indonesia : Mental Harus Bermain
Menjadi pelari terakhir bagi Indonesia di 4x100 meter lari putra sangatlah berat.Ruli mengatakan mentalnya harus bermain & menyinkronkan pelari ketiga
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Tapi, di sisi lain, Ruli harus merasakan sedikit masalah di perutnya setelah memberikan penampilan optimalnya.
Asam lambungnya naik dan membuatnya mual-mual setelah mencapai garis finish.
"Saya terbiasa setelah full lari asam lambung naik. Terlebih tadi kurang pemanasan," ujar Ruli.
"Karena di jadwal pukul 08.40 WIB, tapi tadi sudah disuruh masuk pukul 07.30 WIB," tambahnya.
Tapi, Ruli tetap full senyum. Wajahnya tampak cerah dan senyum terus merekah di wajahnya.
Dia pun ingin hasil kerja kerasnya setelah mendapat emas pertamanya di ASEAN Para Games 2022 bisa berbuah manis.
Ruli punya harapan sederhana.
Dia hanya ingin membahagiakan keluarganya setelah ASEAN Para Games usai.
"Hasil kemenangan ini untuk masa depan anak saya dan istri saya," ujarnya.
Harapan Para Peraih Medali Emas
Penutup yang manis berhasil diberikan empat sprinter Indonesia saat bertanding dalam nomor 4x100 meter klasifikasi T11-13 ASEAN Para Games di Stadion Manahan, Jumat (5/8/2022).
Muamar Habibila, Eko Saputro, Ruli Alkahfi Mubarok, dan Petrus Kahel Alupan berhasil mempersembahkan medali emas di nomor tersebut.
Medali dipersembahkan setelah mereka mengalahkan persaingan sengit sprinter Thailand.
"Ini bukan manis, bentar lagi diabetes karena kami terlalu manis, ditambah manisnya emas jadinya diabetes," seloroh Eko, kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Solo Raya Jumat 5 Agustus 2022 : Panas Sepanjang Hari, Diperkirakan Tak Turun Hujan
Baca juga: Emosionalnya 4 Sprinter Indonesia Raih Emas Lari 4x100 Meter : Penutup yang Manis, Indonesia Juara
Di balik kesuksesan tersebut, sprinter Indonesia ternyata memiliki berbagai harapan yang ingin diwujudkan jika berhasil memberi sumbangan medali emas.