Berita Boyolali Terbaru
Luncuran Material Merapi Terlihat di Dusun Stabelan Boyolali, Tak Pengaruhi Aktivitas Warga
Luncuran material dari Gunung Merapi kembali terlihat dari desa di daerah Kecamatan Selo, Boyolali. Namun guguran itu tak mengganggu aktivitas warga
Penulis: Ibnu DT | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Viral sebuah video berdurasi 21 detik memperlihatkan luncuran material dari Gunung Merapi, Jumat (5/8/2022).
Terlihat jika video tersebut diambil dari salah satu sudut desa di daerah Kecamatan Selo, Boyolali.
Meski demikian, status aktivitas gunung api terakhir saat masih tetap di level III (siaga).
Saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Sekertaris Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali, Neigen Achtah Nur Edy Saputra membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Hati-hati, Pelaku Pencatutan Nama Kanit Laka Polres Boyolali Masih Berkeliaran, Ini Modusnya
Baca juga: Akhir Agustus, Alun-alun Kidul Boyolali Bakal Penuh Pendekar : Apel 1 Abad PSHT, Ganjar Akan Hadir
Selain itu, dirinya juga membenarkan jika video tersebut diambil dari salah satu sudut jalan di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali.
"Itu longsoran material lama, yang mengarah ke Dusun Stabelan," ungkap Neigen, kepada TribunSolo.com.
"Kejadiannya sekitar jam 08.45 WIB," tambahnya.
Begitu mengetahui kejadian tersebut, Neigen langsung mengecek lokasi.
Ditegaskan Neigen jika saat ini kondisi desanya aman terkendali.
"Saat ini saya berada di Dusun Stabelan. Sejauh ini keadaan aman, bahkan warga masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa," jelasnya.
Baca juga: OTK Catut Nama Polisi & Minta Tebusan Rp20 Juta ke Sopir Truk Semen yang Gilas Pelajar di Boyolali
Baca juga: Polres Boyolali Gagalkan Peredaran 1.137 Butir Pil Koplo, Dua Pelaku Diamankan di Klego Boyolali
Dia mengaku tak tahu pasti luncuran itu sejauh mana, hingga kini dirinya juga masih menunggu informasi dari pihak terkait.
Sementara itu, dikutip dari magma.esdm.go.id, kondisi Merapi periode 00.00-06.00 WIB, Jumat (5/8/2022) masih dalam kondisi level III (siaga).
Dari pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-80 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat dengan suhu udara sekitar 12-16°C.
Kelembaban 46-65.1 persen. Tekanan udara 836.4-915.6 mmHg.
Dari pengamatan kegempaan terjadi 18 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-21 mm dan lama gempa 29.2-224.3 detik.
Baca juga: Dua Tahun Dilarang, Kini Seratusan Lebih Warga Boyolali Jadi TKI : Ke Jepang hingga Amerika Serikat
Baca juga: Kuliner Enak di Boyolali : Warung Mie Ayam Nglaras Roso, Sajikan Mie Ijo dari Sari Pati Sawi
4 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 6.1 hingga 11.7 detik, dengan, 3 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-42 mm, S-P 0.5-0.6 detik dan lama gempa 6-8.8 detik.
Dari keadaan tersebut rekomendasi yang diberikan ialah :
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
(*)