Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Nasib Petani di Gringging Sragen : Sudah Sebulan Tanaman Padinya Tak Tumbuh, Malah Jadi Kerdil

Para petani di Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen mengeluhkan tanaman padinya diserang hama sundep.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kondisi tanaman padi di Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen setelah terserang hama sundep yang membuat tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik, Jumat (5/8/2022). 

Sementara itu, luasan lahan sawah dilindungi di Kabupaten Karanganyar berkurang dratis pada tahun 2022.

Meski luasan LSD berkurang, Pemerintah Kabupaten Karanganyar tetap optimis menjadi lumbung pangan nasional.

Asisten Sekda Bidang Ekonomi Pembangunan Kesra, Titis Sri Jawoto mengatakan lahan yang tercatat di kementerian sekitar 21 ribu hektar.

"Namun yang tercatat di RTRW Kabupaten Karanganyar hanya 14 ribu hektar sawah yang tercatat," kata Titis.

Titis mengatakan mengatakan validasi bakal menunjukkan secara riil luasan lahan produktif yang dipakai bercocok tanam.

Namun pada faktanya, lahan yang ditetapkan di Karanganyar melalui SK Kementrian ATR/BPN memasukkan pula permukiman, pertokoan, kantor dan waduk, padahal lahan-lahan tersebut tidak lagi ditanami padi.

"Pemetaannya dulu itu pakai citra satelit yang dilewati irigasi teknis dianggap lahan produktif pertanian," kata Titis.

Kemudian ia memberikan contoh lahan yang masuk lahan itu yaitu di perumahan Tegalasri, yang padahal eksisting perumahan.

Lanjut, tutur dia kawasan di Jaten dan Karanganyar, hampir tidak ada sawahnya karena berganti permukiman dan kawasan bisnis, namun tetap masuk.

"Dengan fakta alih fungsi lahan, hasil validasi mendatang dimungkinkan mengurangi luasan lahan secara signifikan," ujar Titis.

Dia menuturkan meski luasan lahan di Karanganyar semakin berkurang, pihaknya tetao positif dengan tingkat produktivitas pertanian di Kabupaten Karanganyar.

ia menjelaskan produktivitas pertanian bakal sesuai dengan luasan riil.

"Coba sekarang dihitung luas lahan itu 21 ribu hektare panen 3-4 kali setahun dengan tonase yang dihasilkan, pasti produktivitasnya hanya 1-2 ton per hektare," tutur Titis.

ia mengakui validasi lahan berkaitan UU Cipta Kerja, dimana pemerintah pusat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dari sektor industri.

Baca juga: Sosok Niryono, Ayah Bripda Randy yang Sempat Dikira Anggota DPRD, Ternyata Tengkulak Gabah

Baca juga: Harga Gabah di Karanganyar Anjlok, Bulog Tebar Pesona Beli 15 Ribu Ton Milik Petani, Ini Targetnya

Dia menerangkan kawasan industri yang membutuhkan lahan, menuntut penyediaannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved