Viral
Viral Suami Jual Cincin Kawin demi Istri Bahagia, Rezeki Justru Ngalir hingga Bisa Beli yang Mahal
Sadar kondisi finansial pas-pasan, sang istri ingin beli mesin cuci. Suami menyanggupinya meski harus jual cincin pernikahan mereka.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Tidak semua pasangan sudah mapan di awal-awal pernikahan.
Masalah yang sering timbul dalam pernikahan tak lain adalah masalah ekonomi.
Dibutuhkan komitmen untuk terus menjaga keutuhan rumah tangga, pasangan saling menerima satu sama lain.
Kisah inspiratif ini dialami oleh wanita asal Malaysia, Siti Nur Khalieda Yusra.
Baca juga: Viral Pria Video Call Istrinya saat Stres Kerja, Takut Tak Berumur Panjang, Bikin Netizen Terharu
Melansir mStar pada Selasa, 9 Agustus 2022, Siti Nur Khalieda Yusra atau akrab disapa Kieda menikah pada 12 Maret 2016.
Wanita itu pria bernama Mohd Hilmy Mohd Zaki.

Mereka berdua sempat tinggal bersama ibu mertuanya sebelum akhirnya pindah ke rumah sendiri.
"Selepas itu kami pindah ke rumah sewa. Hanya ada dapur dan kompor milik mendiang kakek saya.
Waktu itu sudah tahun kedua pernikahan, anak kira-kira udah umur setahun," ungkap Kieda.
Ia mengatakan, pendapatan suami kala itu tak menentu.
Mereka paling banyak mendapat 800 ringgit per bulan atau sekitar Rp 2,6 juta.
Kieda pun sempat membantu ibu mertuanya berjualan nangka madu sementara suaminya bekerja memotong rumput.
Baca juga: Viral Penjual Tahu Gejrot Ganteng di Cirebon, Ternyata Dulu Seorang Model, Ini Alasan Banting Stir
"Pendapatan kami tak tetap, paling banyak 800 ringgit sebulan. Saya bantu ibu mertua jual nangka madu, manakala suami ambil upah dengan potong rumput," lanjutnya.
Kieda di masa-masa sulitnya begitu menginginkan mesin cuci.
Sebab ia dan suami sibuk bekerja sehingga makan banyak waktu kalau harus cuci baju pakai tangan.
"Kami sibuk kerja dari pagi sampai sore, capek kalau harus cuci baju pakai tangan."
Baca juga: Viral Bayi 6 Bulan Tewas Usai Naik Motor Tegal-Surabaya Demi Nonton Bola, Dokter Ungkap Bahayanya
"Anak masih kecil jadi sering ganti baju. Saya pikir perlu ada mesin cuci untuk memudahkan urusan harian."
"Tapi waktu itu kami tidak punya tabungan sama sekali," papar Kieda.
Sadar kondisi finansial pas-pasan, Kieda mulai mencari cara agar bisa beli mesin cuci.
Dirinya pun kepikiran menjual cincin pernikahan dan cincin pertunangan.

Mulanya sang suami tidak setuju karena merasa dua barang itu mempunyai makna mendalam.
Tetapi pada akhirnya Mohd Hilmy Mohd Zaki mengizinkan Kieda menjualnya.
Ia juga berjanji akan membelikan Kieda cincin pengganti yang lebih bagus.
"Saya bilang ke suami kalau ada duit nanti bisa diganti dengan cincin yang baru," tambahnya.
Kieda akhirnya menjual dua cincinnya dengan harga 540 ringgit atau sekitar Rp 1,8 juta.
Baca juga: Viral Sopir Merokok Sambil Berkendara dan Buang Abu di Jalanan, Terancam Denda Rp 750 Ribu
Dirinya pun kemudian membeli mesin cuci baru yang murah.
Beberapa waktu berlalu, Kieda dan suami mulai aktif berbisnis.
Kieda mencoba bisnis crepes sementara Mohd Hilmy menjajal bisnis kurir.
Karena ketekunannya bekerja, Mohd Hilmy akhirnya mampu mengganti cincin sang istri.
Kieda tak menyangka cincin yang dijualnya ternyata diganti oleh sang suami dengan cincin baru yang lebih bagus.
Cincin itu dibeli seharga Rp 3,3 juta.

"Kita istri kalau suami enggak ada (uang) enggak apa-apa, jangan tinggalkan. Menikah kalau enggak ada kekayaan enggak apa-apa, yang penting janji setia.
Dalam pernikahan harus banyak-banyak sabar dan sayang. Kalau suami berusaha untuk kita walaupun belum ada rezeki, istri bantulah jual apa yang ada termasuk cincin nikah.
Alhamdulillah, sekarang sudah ada cincin nikah yang baru sebagai ganti. Walaupun bukan cincin yang dulu tapi rasanya seperti pengantin baru," terang Kieda.
Baca juga: Viral Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Diajak Naik Motor Tegal-Surabaya, Dokter Sebut Risikonya
Bagi Mohd Hilmy, pasangan suami istri harus mau saling berkorban dan menghargai.
"Istri saya sanggup berkorban jual cincin nikah dan tunangan dia untuk membeli barang keperluan keluarga.
Setelah lima tahun, alhamdulillah rezeki datang lewat bisnis kecil-kecilan yang kita lakukan.
Akhirnya saya bisa mengembalikan barang istri yang pernah dia korbankan.
Dalam perkawinan memang akan melalui fase susah dan berjuang cari duit untuk besarkan anak-anak. Yang penting kami tidak menyusahkan orang dan mau belajar mandiri," pungkas Mohd Hilmy. (*)