Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Mitos Rel Bengkong di Solo yang Sering Bikin Pengendara Jatuh : Ada Makhluk Tak Kasat Mata Lewat

Pemerhati Sejarah dan Budaya, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro menceritakan Rel Bengkong memiliki kisah yang sangat panjang.

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tara Wahyu NV
Penampakan Rel Bengkong yang membelah jalan protokol di Kota Solo di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan. Saat siang hari tampak biasa saja. Tapi selama ini beredar kisah mistis. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Keberadaan Rel Bengkong yang membelah jalan protokol di Kota Solo tentu tak asing.

Di balik rel yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan itu, ada cerita mistis yang selama ini berkembang.

Ya, adanya mitos-mitos yang bikin bulu kuduk merinding di antaranya banyaknya pengendara motor yang terjatuh di kawasan tersebut.

Lantas bagaimana sebenarnya cerita tentang Rel Bengkong yang hingga kini masih aktif dilewati kereta api?

Pemerhati Sejarah dan Budaya, KRMT L Nuky Mahendranata Nagoro menceritakan Rel Bengkong memiliki kisah yang sangat panjang.

Di mana lintasan rel untuk kereta api yang bentuknya bengkok itu dibuat sekitar tahun 1890.

Maklum jika beberapa mitos kemudian beredar karena banyaknya motor yang jatuh di rel bengkong terutama saat langit mulai gelap atau maghrib.

"Keberadaan rel ini adalah jalur pemisah dari Surabaya ke Wonogiri, jalurnya dari Stasiun Purwosari mengarah ke selatan," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (18/8/2022).

"Jadi membelah Jalan Wilhemina yang pada zaman dahulu, menjadi Purwosari dan kini Jalan Slamet Riyadi," ceritanya.

Baca juga: Nahas, Kakek 60 Tahun Ditemukan Tewas di Rel Kereta Api Gemolong Sragen

Baca juga: 5 Tempat Foto Instagramable Dekat Stasiun Purwosari Solo

Menurut Kanjeng Nuky sapaan akrabnya, jalur kereta sering dilalui tamu kenegaraan dari negara sahabat.

Di antaranya Ratu Wihemina pernah melewati Rel bengkong.

"Jalur ini dulunya ditarik dengan kuda yang jumlahnya 6, dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Sangkrah," ujarnya.

Terkait adanya mitos sepeda motor yang sering jatuh saat waktu Maghrib, Nuky mengatakan memang sering terjadi.

"Kalau untuk waktu Maghrib sendiri selalu dikaitkan dengan hal mistis, banyak sekali yang jatuh, terutama karena licin di musim hujan," ucapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Kecelakaan Karambol di Flyover Purwosari Solo Gegera Hindari Motor, 4 Mobil Rusak

Baca juga: Tragedi Sepur Kelinci di Serang, 9 Orang Meninggal Tertabrak Kereta Api saat Lintasi Rel

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved