Berita Sragen Terbaru
Potret MinyaKita yang Dibanderol Rp 14.000 di Pasar Sragen : Lebih Murah Tapi Masih Sedikit Peminat
MinyaKita buatan Kementerian Perdagangan sudah bisa dijumpai di Pasar Sragen. Meski dibanderol Rp14.000/liter ternyata MinyaKita masih sepi peminat
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Setelah diluncurkan beberapa waktu lalu oleh Kementerian Perdagangan, minyak goreng subsidi MinyaKita sudah beredar di Kabupaten Sragen.
Pada beberapa kios di Pasar Bunder Sragen kini mudah dijumpai minyak yang dijual Rp 14.000/liter itu.
Salah satunya di kios milik Warti, dimana pada siang hari hanya tersisa 2 botol MinyaKita.
Warti mengatakan MinyaKita dijual dengan harga Rp 14.000/liter.
Baca juga: Harga Mie Instan di Sragen Sudah Naik Sejak Lebaran, Pedagang Keluhkan Penurunan Omzet
Baca juga: Potret Truk Boks Ringsek Tak Berbentuk Setelah Alami Kecelakaan Maut di Jalan Tol Solo-Ngawi Sragen
"Sudah sampai Sragen MinyaKita harganya Rp 14.000 per liternya," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (19/8/2022).
Ia mengatakan untuk mendapatkan MinyaKita tidak susah dan hanya dibeli melalui sales dengan harga Rp 13.500.
Juga tidak ada syarat pembelian untuk membeli MinyaKita dalam jumlah berapapun.
"MinyaKita ini belinya di sales, nggak dibatasi jumlahnya, juga nggak pakai syarat ini itu, minyak sekarang mudah dicari," jelasnya.
Sedangkan, minyak goreng kemasan dengan berbagai merk saat ini masih diatas Rp 20.000/liter.
Meski harga MinyaKita lebih murah, menurut Warti penjualannya kurang diminati masyarakat.
"Penjualan biasa saja, tergantung pembelinya, juga masih ada yang mencari minyak goreng yang kemasan," jelasnya.
Baca juga: Eksistensi Bakul Jamu Gendong di Sragen Masa Kini: Jumlahnya Tak Banyak, Tengah Berupaya Ubah Stigma
Baca juga: Kecelakaan Maut di Ngarum Sragen, Adu Banteng Sepeda Motor Beat Vs Vario: Satu Tewas
Pedagang lainnya, Luluk Darmani mengatakan saat ini minyak goreng kemasan harganya sudah turun menjadi standar di harga Rp 15.500/liter.
Ia pernah membeli MinyaKita untuk kembali dijual, namun ternyata tidak ada yang membeli meski harganya Rp 14.000.
"MinyaKita dulu pernah beli untuk dijual lagi, tapi tidak ada yang mau, kebanyakan masih banyak beli minyak merk Fortune, Bimoli," ujarnya.