Berita Daerah
Polisi Tembak Polisi di Lampung, Aipda Karnain Tersungkur di Depan Anak Istri, Chat WA Jadi Petaka
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, menjelaskan motif polisi tembak polisi tersebut didasari pada rasa sakit hati.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, LAMPUNG -- Mengaku memendam rasa sakit hati karena sering diintimidasi, seorang oknum polisi di Lampung Tengah menembak rekan seprofesinya.
Adapun pelaku Aipda Rudi Suryanto (39) menembak rekannya Aipda Karnain (41) pada Minggu (4/9/2022) sekira pukul 20.30 WIB.
Kejadian polisi tembak polisi tersebut berlangsung di kediaman korban, pelaku menghampiri Karnain di rumahnya, lalu mengeksekusi di depan anak dan istri korban.
Baca juga: Nasib Dua Warga Klaten Timbun Solar, Mau Dijual saat Harga BBM Naik, Malah Tertangkap Polisi
Sementara itu, Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya membeberkan, kronologis kejadian Aipda Rudi Suryanto menodongkan pistol dan langsung menembak dada kiri Aipda A Karnain hingga tembus punggung belakang.
Aipda Karnain saat itu sempat berlari masuk rumah dan hendak mengambil pistol miliknya yang berada di dalam kamar.
Namun, belum sampai kamarnya, Aipda Karnain sudah roboh bersimbah darah.
"Aipda Karnain tersungkur di depan istri dan kedua anaknya, sementara pelaku berlari meninggalkan TKP," ujar Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Senin (5/9/2022).
Motif Terungkap
Motif polisi tembak polisi di Lampung Tengah diungkap oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya dalam konfrensi pers, Senin (5/9/2022).
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, menjelaskan motif polisi tembak polisi tersebut didasari pada rasa sakit hati.
Doffi Fahlevi Sanjaya menyebyt sakit hati yang mengakibatkan oknum polisi tembak polisi itu karena pelaku sering diintimidasi dan aibnya dibuka ke publik.
AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menjelaskan ktonologinya.
Pada Minggu (4/9/2022) malam, pelaku melakukan penembakan karena merasa sudah berada di titik puncak, karena korban sudah menyinggung ke masalah pribadi.
"Pelaku melihat di group WhatsApp bahwa korban telah membeberkan informasi, bahwa istri pelaku belum membayar arisan online," kata Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.
Kapolres lalu mengungkapkan, saat pelaku melaksanakan piket SPK, istri menelepon dan mengatakan sedang sakit.