Berita Wonogiri Terbaru
Tekan Gejolak, Polisi Ajak Mahasiswa hingga Buruh di Wonogiri Duduk Bareng Bahas Dampak Kenaikan BBM
Mahasiswa, organda, ojek online, SPSI Wonogiri hingga pengelola SPBU mengikuti forum grup discussion (FGD).
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pasca harga BBM bersubsidi naik, banyak gejolak yang timbul di masyarakat.
Mulai aksi mahasiswa hingga masyarakat yang menolak harga BBM tersebut.
Jika dibiarkan terus-menerus akan bisa menjadi masalah hingga terjadi chaos.
Oleh karena itu, Polres Wonogiri mengajak berbagai pihak melalui forum grup discussion (FGD).
Mereka yang datang yakni perwakilan Pemkab Wonogiri, Kodim 0728/Wonogiri, Kejari Wonogiri, mahasiswa, organda, ojek online, SPSI Wonogiri hingga pengelola SPBU.
Untuk pembicara yakni Sales Bran Manager Pertamina Ahad Jabar Saifullah, Ketua Hiswana Migas DPC Surakarta Budi Prasetyo, Penasehat SPBU Se Kabupaten Wonogiri Mulyadi dan TBBM Boyolali Danang Agung.
"Kami mengajak semua elemen untuk diskusi bareng terkait dampak dari kenaikan harga BBM," ungkap Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto kepada TribunSolo.com, Selasa (13/9/2022).
Dia berharap dengan pertemuan ini kami harapkan peran serta dan dukungan kepada masyarakat mengajak untuk menjaga kondusifitas.
Baca juga: Nasib Dua Emak-emak di Klaten : Senang Ambil BLT BBM Sebesar Rp 1,5 Juta, Uang Raib Usai Dijambret
Baca juga: Ini yang Dilakukan Pemkab Boyolali Cegah Inflasi Imbas Kenaikan BBM : Setiap Pekan Ada Pasar Murah
"Termasuk mengantisipasi penyalahgunaan BBM," jelas dia.
Kepala Dinas Perdagangan dan KUKM Wahyu Widayati, menuturkan daerah untuk dialokasikan dalam rangka penanggulangan inflasi karena kenaikan harga BBM bersubsidi.
Lanjut Wahyu mengaku mendapat pesan secara singkat dari Bupati Wonogiri Joko Sutopo, agar dinas bertindak untuk mengikuti kegiatan tentang penyesuaian harga bbm bersubsidi.
"Agar kita semua nanti mendapatkan solusi yang terbaik antara regulasi yang ada kemudian juga kepentingan masyarakat," ungkap Wahyu.
Sales Bran Manager Pertamina, Ahad Jabar Saifullah mengatakan terkait dengan kenaikan harga, rata-rata yang diterima oleh pemerintah dan masuk dalam anggaran pemerintah itu di rata ada 60 US dollar per barel.
"Dari awal bulan Januari sampai bulan ini sudah mencapai 97 US dollar per barel," ucap Ahad.
