Berita Boyolali Terbaru
Usaha Kue K.O Digempur Pandemi, Emak-emak di Boyolali Bangkit Jualan Bayam, Raup Rp1,5 Juta/Minggu
Rina mampu memanfaatkan sisa lahan pekarangan untuk bangkit dari keterpurukan pasca pandemi. Sayuran hidroponiknya kini mampu meraup cuan banyak.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Usaha tidak akan mengkhianati hasil, ungkapan itu tepat menggambarkan situasi Rina Tri Wahyuni.
Emak-emak asal Boyolali itu sempat terpuruk ketika pandemi.
Usaha kuenya digempur pandemi hingga gulung tikar.
Baca juga: Harga Sayuran di Pasar Boyolali Mulai Meroket, Tapi Telur Ayam yang Sempat Mahal Kini Merosot
Baca juga: Mitos Batu Gong di Boyolali : Dihuni Ular Besar, Sering Terdengar Alunan Suara Gamelan Bak Wayangan
Awalnya, Rina merupakan karyawan swasta di Jakarta. Tapi dia kemudian memilih pulang untuk mengurus orang tuanya.
Usaha pembuatan kue lantas dilakoninya.
Namun pandemi membuatnya banting setir.
Ibu rumah tangga itu melihat masih ada sisa pekarangan yang bisa dimanfaatkan.
Sisa lahan yang ada di rumahnya dia tanami sayuran hidroponik.
Dengan fokus pada tanaman sayur bayam Brazil, dalam sepekan warga Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali Kota itu bisa meraup cuan hingga Rp 1,5 juta.
Baca juga: Gendar Pecel Mbok Samini di Boyolali : Gendarnya Lembut di Lidah Tanpa Pengawet, 3 Jam Sudah Ludes
Baca juga: Sejarah Pengging di Boyolali : Jadi Wilayah Penting, Dahulu Lahirkan Kejayaan Raja-raja di Nusantara
Uang itu didapatkan dari menjual sayur bayam Brazil mentah dan jus bayam Brazilnya itu.
“Kenapa saya pilih Bayam Brazil, karena sayuran ini kaya akan sumber protein,” kata Rina kepada TribunSolo.com, Selasa (13/9/2022).
Rina mengaku sudah dua tahun ini menggeluti usaha sayuran hidroponik.
Dia mengaku mencoba menanam sayur hidroponik dengan menggunakan styrofoam bekas bungkus buah anggur.
“Hasilnya kok bagus, dari satu (styrofoam) lalu tambah satu, tambah satu lagi sehingga tambah banyak,” katanya.