Berita Solo Terbaru
FX Rudy Tak Bisa Hadir Pengarahan Puan Maharani di DPD PDI Jateng, Ada Acara Pernikahan Kader
FX Rudy mengaku tidak bisa hadir di DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah dalam rangka pertemuan di Panti Marhaen, Semarang.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah akan melakukan pertemuan di Panti Marhaen, Semarang, Minggu (18/9/2022).
Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani dijadwalkan hadir.
Itu disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan, FX Hadi Rudyatmo.
"Rapat DPD. Ya rapat DPD. Undangan pengarahan mbak Puan," terang Rudy kepada TribunSolo.com.
Namun, Rudy kemungkinan akan absen dalam pertemuan DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
Itu karena dirinya harus menghadiri sejumlah acara pernikahan anggota DPC PDI Perjuangan Kota Solo saat hari yang sama.
"Saya izin karena saya atur pambagyoharjo, satgas saya mantu pukul 10.00 WIB," kata Rudy.
Baca juga: Bukan Menpan RB, FX Rudy Akui Pernah Ditawari Jabatan Mensos hingga Wamen PUPR pada 2020 Silam
"Kemudian pengurus ranting juga ada yang jadi manten di Perhutani setengah 7, waktunya tidak nyandak (sempat)," tambahnya.
Rudy menuturkan dirinya juga sudah izin belum bisa hadir dalam rapat DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.
"Izin, (sudah) pamit. Nanti saya foto undangannya dan waktu saya atur pambagyoharjo," tuturnya.
Nyaris Jadi Mensos
Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo blak-blakan di depan wartawan, soal tawaran posisi menteri dari Presiden RI, Joko Widodo, atau Jokowi.
FX Rudy, sapaan akrabnya, menegaskan dirinya tidak sedang ditawari menjadi menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) oleh Jokowi, sebagaimana isu yang berkembang saat ini.
Meski begitu, Rudy mengaku pernah ditawari posisi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jokowi-Ma'ruf Amin, tepatnya tahun 2020.
Rudy mengatakan, saat itu, ia ditawari posisi sebagai Menteri Sosial dan Wakil Menteri PUPR.
Tawaran itu dilayangkan ke Rudy diakhir masa jabatan dirinya sebagai Wali Kota Solo atau pada tahun 2020.
Baca juga: Akui Temui Jokowi di Istana Negara, FX Rudy : Hanya Diajak Makan Siang, Bahas Sentra IKM Mebel
Baca juga: Prakiraan Cuaca Solo Raya 30 Agustus 2022 : Panas Terik di Siang Hari, Diprediksi Tanpa Turun Hujan
"Kemarin memang pernah ditawarin yang Mensos itu dan Wamen PUPR, tapi (saya) nggak mau," kata Rudy, kepada TribunSolo.com, di kediamannya, Selasa (30/8/2022).
Kepada TribunSolo.com, FX Rudy yang berstatus sebagai Ketua PDIP Solo ini mengatakan, ada beberapa alasan mengapa ia menolak tawaran Jokowi.
Pertama, soal isu barter jabatan.
Terpilihnya sang putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo, ikut menjadi alasan mengapa Rudy menolak tawaran itu.
Rudy menjelaskan, tawaran jadi Mensos itu datang sebelum dirinya lengser sebagai Wali Kota Solo.
Ketika itu, putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, di atas kertas sudah hampir dipastikan terpilih menjadi Wali Kota Solo.
Mengetahui hal itu, Rudy merasa tak enak hati.
Rudy khawatir, nanti muncul dugaan barter jabatan, yakni dia menjadi menteri, sementara Gibran menjabat Wali Kota Solo.
Selain itu, dia juga menjaga hati Achmad Purnomo, mantan Wakil Wali Kota Solo.
Sebagaimana diketahui, Achmad Purnomo batal dicalonkan PDIP di Pilkada Solo, karena Gibran tiba-tiba mendaftar sebagai calon Wali Kota Solo ke PDI Perjuangan.
PDIP pun akhirnya memilih Gibran, dan meninggalkan Achmad Purnomo.
"Saya nggak mau dikira ada barter jabatan dengan Mas Gibran menjadi Wali Kota Solo dan saya menjadi menteri," kata Rudy.
"Jangan sampai nanti saya dikatakan barter setelah Pilkada. Saya nggak mau Pak Pur merasa, nanti kita dikira main-mainin Pak Pur," lanjutnya.
Baca juga: Lestarikan Makanan Tradisional, Gojek Hadirkan Festival Kuliner Favorit Solo di Puro Mangkunegaran
Kedua, penolakan dilakukan Rudy karena tidak ingin mencoreng nama baik Presiden Jokowi.
"Nanti dikira geng Solo, politik balas budi, katolikisasi. Nggak, jangan sampai Bapak (Jokowi) dinilai masyarakat seperti itu. Saya hanya menjaga nama beliau yang sudah baik, (jangan sampai) kena kotoran gara-gara saya," jelas Rudy.
Lebih lanjut, Ketua DPC PDIP Kota Solo itu menegaskan tawaran menjadi menteri dua tahun silam itu benar adanya.
"Lho itu saya ditawari menjadi Wamen atau menteri," katanya.
Temui Jokowi di Istana Negara
Rumor yang menyatakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo bakal mengisi posisi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dibantah oleh yang bersangkutan.
Rudy tak menampik jika memang telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (29/8/2022).
Pertemuan itu juga hanya dihadiri Rudy dan Presiden Jokowi saja.
Dalam pertemuan itu, Rudy mengaku tidak ada pembahasan mengenai menjadi Menpan RB.
Baca juga: Beredar Rumor FX Hadi Rudyatmo Bakal Jadi Menpan RB, Eks Wali Kota Solo Membantah : Tak Ada Tawaran
Baca juga: Daftar Nama yang Berpotensi Gantikan Tjahjo Kumolo Jadi Menpan RB Versi Pengamat: Ada Ganjar Pranowo
"Nggak ada yang memanggil, kebetulan saya ke Jakarta dan diberi waktu beliau, saya hanya diajak makan siang saja kok," kata Rudy, kepada TribunSolo.com, saat dijumpai di kediamannya, Selasa (30/8/2022).
"Siapa yang mau milih sudro papeki (rendah derajatnya) jadi menteri," terangnya.
Pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu, diklaim Rudy hanya membahas mengenai sentra Industri Kecil Menengah (IKM) mebel dan pengusulan DAK PUPR.
"Nggak ada reshuffle, siapa yang bicara itu. Nggak ada agenda itu," ucapnya.
Pertemuan tersebut juga dikatakan Rudy sebagai bentuk temu kangen dengan mantan rekan duetnya saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Adapun pertemuan tersebut bermula dari Rudy yang memberi kabar Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
Baca juga: Presiden Jokowi Tunjuk Mahfud MD Sebagai Plt Menpan RB
Baca juga: Apa FX Rudy di Gunung Sinai Doakan Gubernur Jateng Agar Dipilih Megawati? Ini Reaksi Ganjar Pranowo
"Sebelumnya, saya memberi kabar ke Pak Pratikno kalau saya di Jakarta, bisa nggak bertemu dengan Pak Presiden," ujarnya.
"Namun dijawab bisanya hari Senin (29/8) kemarin," terangnya.
"Saya ini sudah introspeksi diri, nggak mengadah ke atas. Seperti ini sudah bersyukur," terangnya.
Mengenai pengisian posisi Menpan RB, Rudy menuturkan Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati akan memilih orang yang mumpuni.
"Pak Jokowi dan ketua umum bakal memilih orang yang paling tepat dan mumpuni. Saya mimpin Solo saja nggak berhasil, jadi menteri ya soyo mawut (makin berantakan)," kata dia.
Bantah Ada Tawaran Jadi Menpan RB
Nama ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo santer dikabarkan bakal mengisi kekosongan kursi Kementerian kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Rudy sapaan akrabnya, diisukan mengisi jabatan sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggantikan Tjahjo Kumolo yang wafat pada 1 Juli 2022 lalu.
Namun, Wali Kota Solo periode 2012–2015 dan periode 2016–2021 membantah isu tersebut.
Baca juga: Saran FX Rudy Pasca Persis Quattrick Kekalahan : Jangan Salahkan Siapa-siapa, Cari Solusi Terbaik
Rudy memastikan kabar dirinya bakal menjadi Menpan RB adalah hoaks.
"Itu hoaks, itu. Tidak ada (tawaran)," kata Rudy saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (28/8/2022).
Meski demikian, FX Hadi Rudyatmo mengaku, memang beberapa waktu lalu dirinya berangkat ke Jakarta.
Namun, keberangkatannya ke Jakarta bukanlah untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo ataupun ketua umun PDIP Megawati Soekarno Putri.
Baca juga: FX Rudy Nilai Kedekatan Jokowi dan Ganjar Hal yang Wajar: Presiden dan Gubernur
"Saya ke Jakarta enggak ketemu siapa-siapa, saya ke Jakarta untuk bekerja," ujarnya.
Rudy sendiri tidak menjelaskan secara gamblang pekerjaan yang ia lakoni selama berada di ibu kota.
Dirinya sekali lagi menegaskan bahwa tidak ada tawaran posisi Menpan RB dari siapapun, meski itu adalah jatah PDI-P.
"Lha ketemu e ora kok ditawari. Sik nawari pie (Lha bertemu saja tidak kok ditawari. Yang menawari bagaimana?," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, Presiden Joko Widodo akan meminta masukan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam memutuskan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) pengganti Tjahjo Kumolo.
Sebab, posisi Menpan RB merupakan jatah PDI-P dan Tjahjo pun merupakan kader partai berlambang banteng tersebut.
Baca juga: Reaksi Ganjar Pranowo, Fotonya Dibawa FX Rudy di Gunung Sinai dan Didoakan Jadi Pemimpin Indonesia
"Ini keputusan bersama antara Bapak Presiden yamg mempunyai hak prerogatif mendapatkan masukan dari PDI Perjuangan, dari Ibu Mega, karena memang yang digantikan itu kebetulan juga kader PDI Perjuangan dan itu memang alokasi untuk PDI Perjuangan," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/2022).
Pramono menuturkan, sikap Jokowi yang akan meminta masukan dari Megawati itu merupakan bagian dari sopan santun yang selalu dilakukan setiap kali merombak kabinet.
"Jadi sebelum diputuskan oleh Bapak Presiden, Bapak Presiden mendapatkan masukan dari ketua-ketua umum partai dan ini biasa dilakukan kalau ada reshuffle kabinet," ujar dia.
Tanpa menyebut nama, Pramono mengungkapkan, calon-calon pengganti Tjahjo hampir mengerucut.
Megawati Telah Serahkan Nama Pengganti Tjahjo Kumolo
Selain FX Hadi Rudyatmo, Nama Bendahara Umum PDI Perjuangan (PDIP) Olly Dondokambey juga santer diisukan bakal mengisi jabatan Menteri Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).
Olly mengaku siap jika mendapatkan amanah untuk mengisi jabatan tersebut.
Hal itu disampaikan Olly saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun, Jakarta, Selasa (23/8/2022).
"Ya memang kita sebagai ini kalau sudah diperintah, kita harus lakukan. Diperintah jadi gubernur. Diperintah, siap maju-maju. Dan maju harus menang dan sukses. Kalau sudah dikasih tugas jalankan," ucap Olly.
Baca juga: Presiden Jokowi Tunjuk Mahfud MD Sebagai Plt Menpan RB
Meski begitu, Olly menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta-minta agar mendapatkan jabatan tersebut.
"Enggak, Jadi ini enggak pernah minta-minta. kita taat azas. Kita tahu lah sampai di mana kemampuan kita," tutur Olly.
Penentuan nama yang akan menjadi menteri, kata Olly, merupakan hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo.
Namun jabatan tersebut, menurut Olly, merupakan jatah PDIP, karena MenPAN-RB sebelumnya Tjahjo Kumolo merupakan kader PDIP.
"Jadi saya kira kita itu tadi kita tahu kewenangan pembantu Presiden itu dipilih oleh Bapak Presiden, tapi pasti tahu bahwa karena porsi yang ditinggalkan itu kan memang porsi PDIP Perjuangan. Jadi saya kira pasti diisi oleh PDIP," tutur Olly.
Hingga kini, Olly mengaku belum tahu nama pengisi jabatan MenPAN-RB yang diserahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Joko Widodo.
"Cuma nama-nama yang diserahkan ke pak presiden, belum disampaikan ke saya. Apakah nama saya masuk atau tidak," pungkas Olly.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyerahkan nama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) pengganti almarhum Tjahjo Kumolo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penyerahan nama itu disebut oleh Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terjadi saat Megawati mengelar pertemuan dengan Presiden Jokowi beberapa hari lalu di Istana Negara.
"Ya nama-nama kan Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri) sudah bertemu dengan Bapak Jokowi, sudah mengadakan dialog yang cukup panjang, nama-nama sudah disampaikan dan dalam dialog itu kan juga dibahas hal-hal yang lain," kata Hasto Kristiyanto usai jalan santai bersama dengan media di kawasan GBK Senayan, Jakarta, Minggu (21/8) lalu.
(*)