Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Ancaman Inflasi, Pemkab Sragen Siapkan Rp 5,2 Miliar : Jaga-jaga untuk Operasi Pasar hingga Subsidi

Inflasi diprediksi melonjak pasca harga kebutuhan pokok yang terus meningkat hingga kenaikan harga BBM yang baru saja diberlakukan.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI : Inflasi diprediksi melonjak pasca harga kebutuhan pokok yang terus meningkat hingga kenaikan harga BBM yang baru saja diberlakukan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah Republik Indonesia hingga pemerintah daerah kini tengah mengantisipasi lonjakan inflasi.

Inflasi diprediksi melonjak pasca harga kebutuhan pokok yang terus meningkat hingga kenaikan harga BBM yang baru saja diberlakukan.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan telah menyiapkan kurang lebih Rp 5,2 miliar untuk mengantisipasi inflasi di daerahnya.

"Sesuai dengan perintah Pak Presiden, 2 persen dari dana BTT (Belanja Tidak Terduga) itu bisa digunakan untuk pengendalian inflasi," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (19/9/2022).

"Kalau di Sragen berarti jumlahnya Rp 5,2 Miliar," imbuhnya.

Meski begitu, menurut orang nomor satu di Kabupaten Sragen tersebut menyebut jika inflasi di Kabupaten Sragen masih terkendali.

Bupati Yuni menuturkan jika inflasi di Kabupaten Sragen masih di angka 0,35 persen.

Nantinya dana tersebut sewaktu-waktu bisa digunakan untuk melakukan operasi pasar hingga subsidi angkutan umum.

"Dana ini sewaktu-waktu bisa digunakan untuk operasi pasar, kegiatan padat karya, subsidi angkutan umum dan sebagainya, itu harus tersedia manakala dibutuhkan," terangnya.

Baca juga: Bupati Yuni Belum Akan Gelar Operasi Pasar, Sebut Inflasi Sragen Masih Terkendali Pasca BBM Naik

Baca juga: Update Kasus Covid-19 di Indonesia Senin 19 September 2022: Kasus Positif Tambah 1.620, 23 Meninggal

Meski begitu, Bupati Yuni masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat kapan dana tersebut bisa digunakan.

"Nah aturannya itu belum, apakah mencapai inflasi rata-rata nasional itu baru boleh digunakan," ucapnya.

"Ataukah kita mencegah terjadinya inflasi apakah boleh digunakan, kan kamu juga belum berani dengan serta merta menggunakannya," jelas Bupati Yuni.

Jika inflasi di Kabupaten Sragen stagnan dibatas terkendali hingga akhir tahun, maka dana tersebut kemungkinan akan kembali masuk ke Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA).

"(Kalau sampai akhir tahun ternyata inflasi stagnan) berarti Jawa Tengah masih dalam kondisi terkendali, kalau tidak terpakai bisa dimasukkan ke SiLPA," jelas dia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved