Berita Sragen Terbaru
Ancaman Inflasi, Pemkab Sragen Siapkan Rp 5,2 Miliar : Jaga-jaga untuk Operasi Pasar hingga Subsidi
Inflasi diprediksi melonjak pasca harga kebutuhan pokok yang terus meningkat hingga kenaikan harga BBM yang baru saja diberlakukan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Pemberian bantuan dipimpin langsung Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo.
Seorang ojol, Yayan Suryanto (45) mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan sebagai bentuk kepedulian karena kenaikan BBM sendiri sangat berdampak.
Dalam sehari dirinya mengaku rata-rata mendapatkan 7 kali orderan, sehingga jika dirata-rata penghasilan hariannya sekitar Rp 21 ribu.
"Sangat terdampak," aku dia kepada TribunSolo.com.
Selain Yayan, tukang sampah Slamet Widodo (45) mengungkapkan jika kenaikan BBM belum berdampak langsung kepadanya.
Lantaran sejumlah barang kebutuhan pokok masih dapat dijangkau, meski begitu kini dirinya harus menambah uang ekstra untuk membeli bbm.
"Karena kita ambil sampah pakai sepeda motor, 2 biasanya 1 liter kurang dari 8 ribu sekarang jadi 10 ribu," ungkapnya.
Baca juga: Senangnya Buruh Gendong hingga Pengemudi Ojol di Sragen, Tiba-tiba Dapat Bantuan Beras
Baca juga: Ngaku Indikator Bensin Kedap-kedip, Alasan Dua Pemulung Muda di Klaten Ini Nekat Sikat Sepeda Kebo
Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo menjelaskan, pembagian beras tak hanya di Terminal Ir Soekarno dan tempat pembuangan sampah di Rusunawa Klaten.
Kegiatan ini juga dilakukan di lokasi lainnya, yakni di wilayah Kecamatan Trucuk, Pedan Karangdowo dan Cawas.
"Hari ini akan kita bagi 300 paket beras 5 kilo yang akan kita laksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Klaten," ujarnya.
"Total (beras) yang kita sudah siapkan sebanyak 10 ton atau 2.000 paket dan kita berharap ini program akan terus berkelanjutan," imbuhnya.
Ojol di Sragen Dapat Beras
Ratusan pengemudi ojek online (ojol), pengemudi becak, hingga buruh gendong pasar di Kabupaten Sragen, pada Jumat (9/9/2022).
Mereka berkumpul untuk mengambil bantuan berupa beras seberat 5 kilogram yang dibagikan jajaran Polres Sragen.
Dengan penuh antusias, para penerima bantuan tersebut berbaris, kemudian satu persatu menukarkan kupon yang dibawa untuk mengambil beras.
Salah satu pengemudi ojol, Cahyo Fajar mengatakan bantuan tersebut sangat berarti bagi para pengemudi ojek online.
"Ya sangat berarti sekali bagi kami, khususnya untuk masalah ekonomi sehari-hari sangat membantu, apalagi yang sudah punya keluarga," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (9/9/2022).
Buruh gendong di Pasar Bunder Sragen, Yahyem (70) mengaku senang karena mendapat beras tersebut.
"Senang, senang sekali dapat bantuan, terimakasih," ujar warga Desa Jatitengah, Kecamatan Sukodono itu.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengatakan hari ini dibagikan 500 paket beras yang ditujukan kepada warga terdampak kenaikan BBM.
"Hari ini menyiapkan sekitar 500 paket beras, hari ini kita akan distribusikan kepada saudara-saudara kita masyarakat Sragen yang memang kami kategorikan terdampak dengan adanya penyesuaian harga BBM," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (9/9/2022).
Lanjutnya, penyaluran beras tidak hanya dilakukan pada hari ini saja, melainkan akan digelar secara berkesinambungan.
Baca juga: Gas yang Keluar dari Sumur di Sragen Bisa Dimanfaatkan, Masih Diobservasi ESDM Jateng
Baca juga: Vaksinasi PMK Tahap 5 di Sragen Digelar Minggu Depan, Disnakkan Tegaskan Vaksinasi Gratis
Polres Sragen sendiri sudah menyiapkan total 10 ton beras untuk dibagikan kepada masyarakat terdampak kenaikan BBM.
"Nanti akan dilaksanakan beberapa hari, hari ini kita dilakukan serentak sesuai instruksi Kapolda Jawa Tengah, beberapa hari lagi ada perintah, InsyaAllah nanti berkesinambungan," jelasnya.
"Total dari Polda Jawa Tengah ada 20 ton beras, sedangkan satu kewilayahan kita menyiapkan 10 ton beras yang akan dibagikan ke masyarakat," pungkasnya.
Ojol di Wonogiri
Sebanyak 70 pengemudi Ojek Online (Ojol) mendatangi Polsek Grogol pada Selasa (6/8/2022) kemarin.
Kedatangan puluhan pengemudi Ojol itu bukan untuk melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan pemerintah soal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Tujuan kedatangan mereka adalah mengambil bantuan sosial (bansos) dari Polres Sukoharjo. Bansos itu diberikan menyusul naiknya harga BBM.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengatakan bansos itu diberikan sebagai wujud empati untuk meringankan beban pelaku jasa transportasi.
Baca juga: BBM Naik, Puluhan Driver Ojol dan Sopir Geruduk Polres Wonogiri, Bukan Demo Ternyata Ambil Bansos
"Ini bentuk empati dalam meringankan beban para pelaku usaha khususnya sektor transportasi ojek online yang terdampak dengan adanya kenaikan BBM bersubsidi di Indonesia," kata dia, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/9/2022).
Menurut Kapolres, selain membantu warga yang terdampak langsung, kegiatan tersebut juga untuk membangun silaturahmi antara Polisi dan masyarakat.
Dia menegaskan, meskipun jumlah bansos yang diberikan oleh tidak terlalu besar, yang paling utama adalah mewujudkan silaturahmi dan rasa empati menyikapi penyesuaian harga BBM.
"Mudah-mudahan membawa manfaat kepada rekan-rekan beserta keluarga di rumah. Harapannya dengan ini bisa terjalin komunikasi yang baik," jelasnya.
Perwakilan Ojol, Bambang, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada para Ojol. Dia berharap bantuan itu bermanfaat untuk keluarga dirumah.
“Kami juga siap membantu keamanan maupun stabilitas di wilayah Kabupaten Sukoharjo ini dengan tidak akan melakukan unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM ini,” pungkasnya. (*)