Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Disdik Bantah Keluarkan Siswa SD di Solo yang Tendang Teman hingga Kencing Berdarah Maupun Korbannya

Disdik membantah siswa SD yang menendang temannya maupun siswa SD yang ditendang dikeluarkan dari sekolah tempat mereka menimba ilmu

Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Tribun Pekanbaru
Ilustrasi kekerasan anak atau penganiayaan anak 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo membantah telah mengeluarkan siswa yang menjadi korban kekerasan oleh teman sekelasnya sendiri. 

Sebelumnya, ada aduan dari Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas) yang mengatakan bahwa kekerasan terjadi di sebuah SD di kawasan Kelurahan Karangasem, Laweyan. 

Alat vital korban ditendang sampai kencing berdarah. 

Bahkan, aduan tersebut juga menyebut jika korban mendapatkan surat pengunduran diri dari sekolahan. 

Baca juga: Muncul Aduan di Ulas Solo, Siswa SD Tendang Teman hingga Kencing Berdarah, Begini Penjelasan Dinas 

Dengan tegas, Disdik membantah adanya surat pengeluaran tersebut.

Disdik menyebut siswa berinisial N (korban) dan siswa berinisal S (penendang), saat ini masih satu sekolah. 

"Tidak ada yang namanya anak yang ditendang dikeluarkan dari sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta, Kamis (22/9/2022). 

Dian menjelaskan, awalnya dari pihak orang tua N memang meminta siswa S untuk dikeluarkan dari sekolah. 

Hal tersebut, diminta oleh orang tua N lantaran tidak ingin kejadian tersebut kembali terulang kepada anaknya. 

Namun dari pihak sekolah tidak bisa melakukan hal tersebut. 

"Dulu, orang tua korban berharap yang nendang dikeluarkan. Tapi dikasih penjelasan bahwa bukan seperti itu penyelesaiannya," ujar Dian.

Lalu, pihak orang tua N memberikan pilihan jika S tidak keluar, maka anaknya yang akan keluar.

Baca juga: Imbas Jembatan Jurug A dan B Ditutup, Dishub Kota Solo Alihkan Rute BST dan Feeder, Catat Rutenya!

"Terus orang tua N memberi opsi, kalau S tidak dikeluarkan, anaknya yang akan keluar. Mungkin karena takut anaknya terulang lagi ditendang. Tapi enggak boleh juga sama pihak sekolah," jelasnya. 

Menurutnya, keduanya tidak keluar dan sudah melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved