Cerita Horor Dari Klaten, Nenek Penjaga Rumah Eks Kades Sentono : Konon 'Pecinta' Anak Kecil

Meski tak dianggap sebagai tempat sakral, namun banyak warga percaya bahwa menaruh sesajen di sumur dapat menolak bala. 

Sesajen tersebut biasanya berupa buah, bunga, kemenyan, rokok hingga minuman. 

"Kalau warga sekitar itu biasanya kalau punya hajatan nikah atau hajatan besar biasanya mengirimkan sesajen ditaruhnya di sumur yang berada di belakang rumah," ungkap dia. 

"Dulu pernah ada orang hajatan enggak ngirim saja salah satu orang yang bantu itu kesurupan, itu sudah kejadian dua kali," tambahnya. 

Meski begitu angker, hingga kini dirinya mengaku tak pernah ada orang yang berani mencari pesugihan disana.

"Kalau di sana nggak ada orang yang nyari pesugihan tapi adanya orang buang pesugihan lokasinya nggak jauh dari rumah itu tepatnya di kali deket dengan rumah itu," jelasnya.

Budi mengungkapkan umah tersebut tak berpenghuni, semenjak pemilik lamanya meninggal dunia sekitar setahun lalu.

Meski terawat, tak ada satupun yang berani tinggal dirumah tersebut dalam waktu lama. 

Hal yang sama diungkapkan oleh Mariman (49), salah seorang warga yang sejak kecil hidup di sekitar rumah angker tersebut. 

Bahkan, rumahnya hanya berjarak beberapa puluh meter saja dari lokasi rumah angker itu. 

Dia menceritakan bahwa rumah tersebut merupakan warisan keluarga sejak puluhan tahun lalu. 

"Yang setahu saya rumah tua itu adalah rumah peninggalan dari yang namanya Mbah Tarjo. Dari Mbah Tarjo diturunkan kepada Mbah Kami, lalu dari Mbah kami diturunkan kepada Pak lurah Desa Sentono yang sudah meninggal. Keduanya adalah simbah dan simbah buyut dari kepala desa," ungkapnya. 

Dirinya mengaku beberapa kali melihat penghuni tak kasat mata yang ada di rumah tersebut. 

"Kalau soal yang menghuni rumah ini itu beragam, tapi tidak semua nampak diantaranya sosok simbah-simbah itu yang ada di dalam rumah, dan itu yang pernah saya lihat," 

Lebih lanjut, dirinya menceritakan soal sosok nenek tersebut.