Ibu Bunuh Anak di Sragen
Sosok Ibu Bunuh Anak di Sragen : Penjual Sayur Keliling, Kurang Bersosialisasi dengan Warga Sekitar
Ibu yang tega menghabisi anaknya di Sragen ternyata memiliki watak keras dan kurang bersosialisasi dengan warga sekitar
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ibu yang tega membunuh anak kandungnya sendiri di Kabupaten Sragen ternyata kurang bersosialisasi dengan warga sekitar dalam kesehariannya.
Hal itu diungkap Ketua RT Dukuh Tlobongan, Desa/Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Suwarno.
Diketahui, seorang ibu, W (64) menghabisi anaknya, S (46), pada Selasa (4/10/2022) sekitar pukul 01.00 WIB.
Suwarno juga menyebut W memiliki watak yang keras.
"Sama tetangga kanan kirinya tidak terlalu rukun, arisan bapak-bapak juga keluar," kata Suwarno, kepada TribunSolo.com, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Kesaksian Warga soal Ibu Bunuh Anak di Sragen: Tak Dengar Cek-cok, Sudah Dibungkus Tikar saat Datang
"Kedua orang sama-sama kakunya (keras)," tambahnya.
W sendiri sehari-hari merupakan penjual sayur keliling menggunakan sepeda dan bronjong.
"Jual sayur keliling setiap pagi, biasanya ke Sragen kota," singkatnya.
Ia mengatakan aksi W kemungkinan dipicu rasa kesal dan marah kepada putra pertamanya itu.
W disebut juga merasa malu lantaran S pernah mencuri dan keluar masuk penjara.
"Dulu S pernah mencuri, masuk keluar penjara, ibunya malu mungkin," katanya.
S sendiri diketahui tengah memiliki masalah dengan sang istri, hingga pulang ke rumah ibunya.
Baca juga: Kitab Primbon Syekh Imam Tabbri : Jadi Warisan Budaya Tak Benda Pertama dari Sragen, Isinya Istimewa
Namun, ibunya tidak mengizinkan S tidur di dalam rumah, dan tidur di teras rumah selama hampir kurang 3 bulan.
"Sudah ada 3 bulanan tidur diluar, bukan di kursi tapi di teras rumah itu, memang seperti itu," jelasnya.