Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ibu Bunuh Anak di Sragen

Sosok Ibu Bunuh Anak di Sragen : Penjual Sayur Keliling, Kurang Bersosialisasi dengan Warga Sekitar

Ibu yang tega menghabisi anaknya di Sragen ternyata memiliki watak keras dan kurang bersosialisasi dengan warga sekitar

Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari
Lokasi dimana S yang tengah tertidur nyeyak dibunuh oleh ibu kandungnya yakni W di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Selasa (4/10/2022) 

S diketahui dibunuh dengan cara dipukul dengan cangkul hingga batang cangkul patah.

Ketika S dalam keadaan kejang-kejang, W masih memukul S dengan batu cor dengan berat 5 kilogram ke arah kepala sebanyak 9 kali.

"Saat diperiksa, katanya tidak menyesal, katanya saat kejadian spontan langsung del, ditanya menyesal tidak, katanya tidak menyesal," jelasnya.

"Itu dipacul sekali, kemudian dibleki cor-coran sebanyak 9 kali, batunya besar, 5 kilogram ada, pas diperagakkan tadi ibunya sampai meleyot (tidak kuat angkat)," tambahnya.

Kini, W sudah diamankan dan dimintai keterangan di Polres Sragen.

Sedangkan, jenazah korban masih dilakukan autopsi di RS Moewardi Surakarta. 

Hendak Dibuang ke Sungai

Usai membunuh anak kandungnya sendiri, seorang ibu di Kabupaten Sragen berencana membuang jenazah anaknya ke sungai.

Diketahui, korban berinisial S (46) dan ibunya berinisial W (64). Korban dan pelaku tinggal di rumah yang sama.

Ketua RT setempat, Suwarno menceritakan dirinya mengetahui kejadian tersebut setelah dipanggil pihak keluarga untuk mengecek apakah korban sudah meninggal atau belum.

"Saya di rumah, dipanggil sama saudaranya itu, intinya S di kepruk sama ibunya, saya disuruh memeriksa, sudah meninggal atau masih hidup," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Kisah Pilu Dibalik Ibu Tega Bunuh Anak di Sragen : Malu, Kecewa dan Marah Anaknya Sering Mencuri

Ia menuturkan jika saat datang, tubuh korban sudah dibungkus tikar oleh ibunya.

Bahkan, menurut Suwarno mengatakan jika W meminta kepadanya untuk membuang jasad sang anak ke aliran Sungai Mungkung yang tak jauh dari rumahnya.

"Saya kesana sudah dibungkus tikar oleh ibunya, (jasad) mau dibuang ke sungai, saya datang, dipeluk sama ibunya, diajak buang ke sungai, saya tidak mau," jelasnya.

Ia menuturkan jika kondisi jenazah luka parah dibagian kepala, karena benturan dengan bongkahan batu cor.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved