Ibu Bunuh Anak di Sragen
Sosok Ibu Bunuh Anak di Sragen : Penjual Sayur Keliling, Kurang Bersosialisasi dengan Warga Sekitar
Ibu yang tega menghabisi anaknya di Sragen ternyata memiliki watak keras dan kurang bersosialisasi dengan warga sekitar
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
S diketahui dibunuh dengan cara dipukul dengan cangkul hingga batang cangkul patah.
Ketika S dalam keadaan kejang-kejang, W masih memukul S dengan batu cor dengan berat 5 kilogram ke arah kepala sebanyak 9 kali.
"Saat diperiksa, katanya tidak menyesal, katanya saat kejadian spontan langsung del, ditanya menyesal tidak, katanya tidak menyesal," jelasnya.
"Itu dipacul sekali, kemudian dibleki cor-coran sebanyak 9 kali, batunya besar, 5 kilogram ada, pas diperagakkan tadi ibunya sampai meleyot (tidak kuat angkat)," tambahnya.
Kini, W sudah diamankan dan dimintai keterangan di Polres Sragen.
Sedangkan, jenazah korban masih dilakukan autopsi di RS Moewardi Surakarta.
Hendak Dibuang ke Sungai
Usai membunuh anak kandungnya sendiri, seorang ibu di Kabupaten Sragen berencana membuang jenazah anaknya ke sungai.
Diketahui, korban berinisial S (46) dan ibunya berinisial W (64). Korban dan pelaku tinggal di rumah yang sama.
Ketua RT setempat, Suwarno menceritakan dirinya mengetahui kejadian tersebut setelah dipanggil pihak keluarga untuk mengecek apakah korban sudah meninggal atau belum.
"Saya di rumah, dipanggil sama saudaranya itu, intinya S di kepruk sama ibunya, saya disuruh memeriksa, sudah meninggal atau masih hidup," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Kisah Pilu Dibalik Ibu Tega Bunuh Anak di Sragen : Malu, Kecewa dan Marah Anaknya Sering Mencuri
Ia menuturkan jika saat datang, tubuh korban sudah dibungkus tikar oleh ibunya.
Bahkan, menurut Suwarno mengatakan jika W meminta kepadanya untuk membuang jasad sang anak ke aliran Sungai Mungkung yang tak jauh dari rumahnya.
"Saya kesana sudah dibungkus tikar oleh ibunya, (jasad) mau dibuang ke sungai, saya datang, dipeluk sama ibunya, diajak buang ke sungai, saya tidak mau," jelasnya.
Ia menuturkan jika kondisi jenazah luka parah dibagian kepala, karena benturan dengan bongkahan batu cor.