Berita Klaten Terbaru
Ingat Dua Nenek di Klaten yang Dijambret Usai Ambil Uang BLT BBM? Kini Si Pelaku Dibekuk Polisi
Polisi menangkap si penjambret uang BLT milik Binem (59) dan Partini (55) di Kabupaten Klaten.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sesampainya di rumah, dirinya menceritakan apa yang ia alami kepada sang suami.
Kemudian atas saran suaminya, mereka melaporkan kejadian itu pemerintah desa setempat.
Hingga pada akhirnya, dirinya melaporkan kejadian memilukan itu ke Polsek Kalikotes, agar dapat diproses secara hukum.
Lebih lanjut Binem mengungkapkan, jika akibat peristiwa itu dirinya harus kehilangan tas warna hitam berisi uang tunai sebesar Rp 600 ribu, Kartu KK, Kartu KTP dan Kartu Vaksin Covid 19.
Adapun ciri-ciri pelaku menurut dia, mudah dikenali.
"Pelakunya satu orang, tubuhnya gemuk, pendek, kulitnya hitam, pakai motor warna hitam udah jelek dan pakai helm tapi pakai masker juga," tambahnya.
Diceritakan bahwa dirinya sempat mengalami trauma atas kejadian tersebut, lantaran uang itu rencananya akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Potret Demo Tuntut Pembatalan Kenaikan Harga BBM di Tugu Adipura Klaten : LPG hingga Sayur Jadi Naik
Binem juga sempat menceritakan bahwa saat ini kondisi keuangan dirumahnya sedang memburuk lantaran dirinya hanya bekerja sebagai buruh tani.
Sedangkan saat ini, dirinya belum kembali mendapatkan perkejaan lantaran belum memasuki musim panen ataupun musim tanam di sawah.
Meski sempat menjadi korban penjambretan, nampaknya dewi fortuna masih singgah di hidupnya.
Lantaran dirinya mendapatkan uang dengan nominal yang sama selepas adzan magrib.
"Alhamdulillah kemarin malam sehabis magrib, uang saya yang dicuri ditukar sama Pak Kapolres lewat Pak Kapolsek," jelas dia.
"Tidak hanya uang, tapi saya juga mendapatkan beras sebanyak 3 kantong plastik," terangnya sambil tersenyum bahagia.
Kepala Desa Jogosetran, Priyadi membenarkan jika penjambretan itu menimpa 2 warganya yakni Binem dan Partini.
Dirinya menegaskan jika kedua peristiwa itu dilakukan oleh pelakunya berbeda.