Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Jaringan Internet Selalu Terjaga, Gitar Baki Sukoharjo Laris Manis

Cerita perajin gitar yang tak berpangku tangan menunggu pembeli datang, tetapi memasarkan melalui internet atau bertransformasi digital.

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Asep Abdullah
Inilah penanda, sebagai kampung gitar, di segala penjuru ada di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo ada ornamen gitar. Di kawasan tersebut pertama kali didatangi delegasi G20. 

"Nah dari situ kemudian jadi omongan, kalau saat ini ya viral, jane gawe opo to (sebenarnya buat apa sih), akhirnya satu demi satu ikut belajar membuat gitar," ungkap dia.

Dia melanjutan, puncaknya pada 1969-an, warga Ngrombo berani membuat dengan modal sendiri di rumahnya.

Nah uniknya kata dia, para perajin membuat bagian-bagian tertentu dalam gitar, sehingga setiap orang dikenal punya spesialisasi sendiri.

"Jika dulu saat ikut orang (Solo) satu perajin bikin satu gitar, di Ngrombo tidak, ada yang spesialisasi bikin bodi, bikin stang atau finishing saja," tuturnya.

"Sampai detik ini masih, dari seperti itu tidak saling berebut, isone gawe bodi gitar ya gawe kui terus (bisanya bikin bodi gitar ya bikin itu terus)," kelakar dia.

Bahkan dengan turun-temurunnya produksi gitar di Desa Ngrombo, menurut Saryadi, banyak anak-anak muda tak merantau, sehingga berbeda dengan daerah lain.

Di mana biasanya anak muda akan memilih ke kota.

"Bertahannya salah satunya gitar identik dengan anak muda, tak hanya itu, dengan produksi gitar sudah jelas selama ini menghasilkan," ungkapnya.

Dia menambahkan, terlebih warga di Ngrombo begitu bangga dengan adanya gitar, di antaranya setiap gang dan sisi kampung ada ornamen gitar.

"Meski desa kecil, tapi punya produk yang bisa mengangkat desanya dan warganya selama yang bernama gitar," kata dia.

Pengamat Ekonomi dari UNS Surakarta, Siti Aisyah Tri Rahayu menilai, kedatangan delegasi G20 di pusat UMKM seperti kerajinan gitar Ngrombo adalah nilai plus.

Di mana isu-isu UMKM sudah dari dulu jadi perhatian, tak hanya skala nasional tapi dunia, karena menempatkan UMKM sebagai satu bagian penting di sektor perekonomian.

"Jadi hal yang diperhitungkan, meski UMKM cukup bisa bertahan, tapi ikut terdampak serius akibat pandemi Covid-19 hingga krisis," jelas dia.

Peneliti di Pusat Informasi Pembangunan Wilayah (PIPW) itu melanjutkan, kedatangan G20 yang merupakan forum internasional dengan fokus pada ekonomi, menjadi momen penting.

Baik itu upaya pemulihan UMKM yang terdampak pendemi hingga promosi gratis go intrernasional kerena anggota G20 dari penjuru dunia.

Mengingat G20 mempunyai kampanye mendorong pemulihan ekonomi.

"Manfaatnya besar dan ada impact-nya, pastinya mereka (UMKM) sangat senang diperhatikan luar biasa, apalagi tingkatannya G20," terangnya.

"Apalagi UMKM ini denyut nadi perekonomian, manfaatnya luar bisa, baik bagi pelakunya maupun keluarga yang ditopangnya," ungkap dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved