Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

'Lari-lari!' Teriak Warga saat Jembatan Sasak Diterjang Arus Bengawan Solo: Belasan Orang Selamat

Jembatan penghubung Kampung Ngepung, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo dengan Sukoharjo itu porak-poranda dihantam arus deras.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Warga Ngepung
Detik-detik belasan orang nyaris hanyut di atas jembatan sasak bambu di Bengawan Solo, Rabu (19/10/2022). Jembatan alternatif itu penghubung Kampung Ngepung, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo dengan Sukoharjo. 

Jembatan sasak dari bambu yang dibuat di atas Bengawan Solo porak-poranda dan sebagian hanyut.

Padahal jembatan itu baru dibuat beberapa hari di Kampung Ngepung, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo yang menghubungkan dengan Sukoharjo.

Jembatan tersebut seperti di Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres sebagai jalur alternatif setelah Jembatan Mojo ditutup karena perbaikan.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, jembatan yang dibuat seniai Rp 20 juta itu, hanyut pada Kamis (29/9/2022) malam sekitar pukul 18.30 WIB.

Saat itu hujan deras disertai arus sungai sangat besar.

"Banyak sampah juga, sehingga bikin jembatan ambrol," kata warga sekitar.

Sebelumnya, pengelola jembatan sasak Sangkrah, Supriyadi (58) mengatakan alasan pembuatan jembatan dari bambu itu karena banyak warga yang terdampak penutupan Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug B.

"Lha ini untuk masyarakat, kasihan yang kerja, sekolah kan banyak, biasanya lewatnya jembatan Mojo mereka," kata Supriyadi, kepada TribunSolo.com, Kamis (29/9/2022).

Supriyadi membantah jika jembatan sasak Sangkrah berniat mengikuti jembatan sasak di Kampung Beton.

Menurutnya pembangunan jembatan ini lebih dikarenakan banyaknya orang yang memanfaatkan jembatan sasak di Kampung Beton hingga antrean mengular.

Hal itu membuat banyak pihak pada akhirnya tetap terlambat beraktivitas lantaran ramainya animo masyarakat yang melintas di sana,

"Nggak ngikutin (jembatan sasak Kampung Beton). Sebetulnya (di) Kampung Beton terlalu banyak yang nyeberang. Ini kasihan, masuk jam 7, atau setengah 7 tapi sudah ramai, 100 meter lebih antre," terangnya.

Adapun pembangunan jembatan sasak Sangkrah merupakan hasil swadaya masyarakat di Sangkrah dan Gadingan.

Dari hasil tersebut, terkumpul sekitar Rp 20 juta.

"Swadaya masyarakat, habis kurang lebih sekitar Rp 20 juta dari patungan warga," ungkapnya.

Baca juga: Jembatan Mojo Ditutup, Bagong Ketiban Rezeki Nomplok : Raup Rp 5 Juta Sehari Lewat Jembatan Sasaknya

Baca juga: Foto-foto Antrean Pemotor di Jembatan Sesek : Imbas Jembatan Mojo Solo Ditutup, Bak Lautan Manusia

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved