Berita Karanganyar Terbaru
Hari Santri Nasional, NU Karanganyar Tegaskan Santri Bukan Hanya Bisa Mengaji, Tapi Pertahankan NKRI
Para santri diminta terus meneladani misi guru terdahulunya untuk menjaga dan mempertahankan NKRI dalam peringatan Hari Santri Nasional 2022
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Tingkat kepatuhan para santri saat menjalankan misi para guru menjadi takaran kualitas idealisme.
Hal ditekankan Nahdlatul Ulama (NU) kepada para santri di semua lembaga di Hari Santri Nasional di tahun 2022.
Ketua Pimpinan Cabang NU (PCNU) Karanganyar, M Nuril Huda mengatakan santri itu mengemban perintah guru dalam memperjuangkan keutuhan NKRI.
Baca juga: Hari Santri Nasional di Boyolali : Ponpes Al Huda Doglo Gelar Kirab Budaya, Santri Jalan Sampai 3 Km
"Tantangan santri saat ini adalah merebut posisi itu, berhasil mengemban perintah guru," kata Nuril kepada TribunSolo.com, Minggu (23/10/2022).
Menurut Nuril, sikap Santri yang meneladani gurunya adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi.
Dia menyebutkan tokoh KH M Hasyim Asyari berjuang demi merebut kemerdekaan Indonesia dengan cara menggerakkan para santrinya.
Semangat itulah yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Baca juga: Cara Unik Ponpes di Sukoharjo Rayakan Hari Santri Nasional : Bagi-bagi 9,2 Ton Ikan Patin ke Warga
"Kita berharap santri meneladani pendahulunya sebagaimana saat muncul Resolusi Jihad yang dibawa KH Hasyim Ashari, kita ingin ambil peran lebih baik lagi bagi Indonesia," kata Nuril.
Rois PCNU Karanganyar, Abdul Aziz mengatakan di Hari Santri Nasional, ia ingin menunjukkan santri bukan hanya bisa mengaji, tapi ikut menjaga kemaslahatan umat terutama NKRI.
Aziz mengatakan peringatan Hari Santri Nasional merupakan pengakuan pemerintah terhadap perjuangan mereka dalam merebut kemerdekaan hingga sekarang mempertahankannya.
Baca juga: Pesan Bupati Klaten di Peringatan Hari Santri Nasional : Dukung Santri Buat Klaten Lebih Religius
"Peringatan HSN ini merupakan sebagai pengakuan pemerintah terhadap perjuangan santri dari era pergerakan hingga saat ini," ungkap Abdul Aziz.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan peran para santri harus dimunculkan dalam memerangi paham pemecah belah bangsa.
Dia menjelang pemecah belah tersebut biasanya memanfaatkan perbedaan atribut maupun aliran.
"Perpecahan sesama umat Islam lebih dikarenakan pelabelan, ormas ini ormas itu, ini momentum tepat menguatkan kembali komitmen menjaga pancasila, jangan ada gangguan-gangguan yang mengancam NKRI," singkat Juliyatmono.
Ponpes Al Huda Doglo Gelar Kirab Budaya, Santri Jalan Sampai 3 Km
Hari Santri Nasional 2022 diperingati santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Huda Doglo, Desa Candi Gatak, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Minggu (23/10/2022).
Hampir seribuan santri dan siswa madrasah di bawah yayasan Ponpes yang ada di lereng Merapi -Merbabu itu menggelar kirab budaya.
Kirab budaya ini dimulai dari depan Ponpes kemudian berkeliling di jalan desa yang kemudian kembali lagi ke Ponpes.
Suasana meriah cukup terlihat dari gelaran kirab budaya ini.
Selain menampilkan pasukan pengibar bendera dan grup drum band, santri juga mengenakan busana dengan aneka ragam.
Baca juga: Ganjar Pranowo Siap Jadi Capres 2024, Ketua PCNU Boyolali : NU Tidak Berpolitik
Baca juga: Modal Palu Besi, Perajin Alat Dapur di Boyolali Ini Mampu Raup Omzet hingga Rp7 Juta per bulan
Bahkan, ada kelompok santri yang menampilkan tarian khas lereng gunung, topeng Ireng.
Pengasuh KH. Athoillah Habib mengatakan setiap tahun Hari Santri Nasional (HSN) diperingati secara meriah.
Khusus tahun ini, peringatan HSN digelar dua hari, Sabtu dan Minggu.
"Kemarin kita upacara, kemudian hari ini kita menggelar kirab budaya," tuturnya, kepada TribunSolo.com.
Kirab budaya ini selain untuk memeriahkan HSN juga sebagai salah satu upaya untuk menjaga kebugaran santri.
Di tengah kesibukan santri dalam mengaji, santri perlu olahraga dengan berjalan keliling kampung sejauh kurang lebih 3 kilometer.
Peringatan HSN di Ponpes Al Huda ini tak hanya sekedar kirab budaya dan acara ceremonial saja.
Di momen spesial bagi santri ini, pihaknya juga ingin para santri memahami posisinya.
Santri tidak hanya sekedar belajar di Ponpes saja, melainkan juga harus memiliki kontribusi yang nyata terhadap masyarakat.
Seperti para santri terdahulu, yang berjuang sekuat tenaga untuk bangsa Indonesia.
" Santri pada masa lalu itu memiliki komitmen kebangsaan, ikut berjuang membela tanah air. jangan sampai status itu (santri) menjadi kosong tanpa ada yang dilakukan santri terhadap bangsa dan masyarakat," pungkasnya.
Perayaan di Sukoharjo
Di tempat lain, perayaan Hari Santri Nasional pada Sabtu (22/10/2022) dengan acara-acara pada umumnya, sudah biasa.
Tapi apa jadinya jika momen spesial itu digunakan untuk membagikan berton-ton ikan patin?
Itu yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam yang berada di Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
Humas PPMI Assalaam, Halimatus mengatakan, santri membagikan total 9,2 ton ikan patin kepada warga sekitarnya.
"Ikan hasil budidaya sendiri, ada kolam di ponpes," katanya kepada TribunSolo.com.
"Di Assalaam setiap 2 tahun sekali panen ikan patin, dan tahun ini bebarengan dengan hari santri," tambahnya.
Halimatus melanjutkan, ikan patin yang dibagikan merupakan hasil panen raya yang dilakukan selama dua hari terakhir.
Ikan patin tersebut kemudian dikemas menjadi 4.100 kantong.
Baca juga: Ganjar Siap Jadi Capres 2024, Ketua Umum PSI Giring Ganesha : Kader Lebih Kencang Mengkampanyekan
Baca juga: Pesan Bupati Klaten di Peringatan Hari Santri Nasional : Dukung Santri Buat Klaten Lebih Religius
"Ikannya dibagikan kepada takmir masjid, warga sekitar, santri pondok pesantren lain yang datang saat upacara. Karena kebetulan hari santri di Sukoharjo dipusatkan di PPMI Assalaam," jelasnya.
"Selain itu juga dibagikan ke warga Assalaam serta rekanan Assalaam," tambahnya.
Direktur PPMI Assalaam Sukoharjo, Uripto M Yunud berharap pembagian ikan patin tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, semoga barokah dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.
Peringatan hari santri di Kabupaten Sukoharjo dipusatkan di PPMI Assalaam yang dipimpin langsung oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.
Upacara diikuti 67 pondok pesantren, dengan peserta upacara sebanyak 3.789 santri.
(*)